Jokowi: Projo Itu Bukan Relawan Kardus

Jokowi
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA – Bakal capres petahana Joko Widodo menyampaikan bahwa para relawan pemenangannya di Pilpres 2019 yang tergabung dalam organisasi Pro Jokowi (Projo), merupakan relawan terbaik. Mereka bukan relawan yang asal bekerja dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

"Saya meyakini relawan Projo itu bukan relawan kardus," ujar Jokowi usai menutup rapat kerja nasional (rakernas) IV Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 16 September 2018.

Menurut Jokowi, Projo yang sudah mendukungnya sejak Pilpres 2014, memiliki sikap militan yang tinggi, juga semangat dan daya juang untuk membuat Indonesia menjadi negara maju. Jokowi berharap keberhasilan Projo membuatnya memenangi Pilpres 2014 diulang lagi di Pilpres 2019.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

"Saya berharap rekan-rekan ini memiliki semangat, memiliki militansi yang tinggi karena mereka ingin berbuat yang baik. Intinya itu," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, para relawan juga akan bekerja memenangkan dirinya dan Ma'ruf dengan gencar mengkampanyekan keberhasilan pemerintah sejak 2014, serta rencana program dirinya dan Ma'ruf jika terpilih sebagai presiden-wakil presiden.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

Para relawan tidak akan membawa-bawa isu terkait suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) yang digunakan untuk menjatuhkan kubu lawan.

"Saya kira dalam kontestasi ini kita adu program, adu ide, adu gagasan. Saya kira dengan cara ini akan mendewasakan dan mematangkan cara-cara kita berpolitik kepada masyarakat," ujar Jokowi.

Sebagai informasi, istilah 'kardus' sempat ramai beberapa waktu yang lalu saat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut bakal capres Prabowo Subianto sebagai 'jenderal kardus'.

Andi saat itu menuding Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno sebagai bakal capres pasangannya karena Sandi memberi mahar politik yang nilai totalnya mencapai Rp1 triliun. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya