Tim Jokowi-Ma'ruf Imbau Pendukung Tak Bicara Kejelekan Kubu Lawan

Sekretaris tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya akan terus menyampaikan apa yang akan dilakukan pasangan bakal calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke masyarakat ketimbang membicarakan kejelekan bakal calon presiden lain.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Apalagi Ma'ruf juga memesankan hal tersebut. Kata Hasto, Ma'ruf minta agar tak melakukan kampanye nantinya dengan membahas keburukan bakal calon presiden lain.

"Lebih baik menyampaikan hal yang positif daripada negatif. Oleh Kiai Ma'ruf kita dipesankan bahkan dilarang membicarakan kejelekan pasangan yang lain. Kami lebih baik membicarakan hal yang positif. Karena itulah peradaban Indonesia," kata Hasto di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 16 September 2018.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

Sementara itu, Ketua Umum PKPI, Diaz Hendropriyono menyebut saat ini kubu bakal calon presiden lain selain Jokowi-Ma'ruf dinilai bingung menemukan kelemahan Jokowi yang bisa mereka jadikan cara untuk menyerang pasangan Jokowi-Ma'ruf. Apalagi isu SARA, menurutnya, hal itu sudah tak lagi bisa digoreng melihat adanya sosok Ma'ruf di sana.

"Mereka bingung lawannya mau pakai amunisi apa lagi. Tempe setipis kartu ATM? Tidak bisa lagi isu SARA. Percayalah kalau Kiai Haji Ma'ruf Amin adalah yang tepat. Ini membuat sebelah kewalahan," ucap Diaz.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Meski demikian, Diaz mengatakan tantangan tetap saja ada. Namun, tantangan yang ada dalam Pemilihan Presiden 2019 dirasa akan berbeda dengan Pilpres 2014.

"Tantangan berbeda dengan 2014. Yang baru-baru ini apa. Dia mulai dengan strategis yang fiktif. Menyebarkan hoax. Pak Jokowi lah seorang PKI. Yang tidak sepatutnya," kata dia.

"Jadi menurut saya tantangan berubah, lawan kita berbeda walaupun orang yang sama. Jadi Bagaimana kita mampu melawan cerita fiktif atau hoax," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya