Demokrat soal Asia Sentinel: Siapa Pun Anda, Hentikan Mem-bully

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, di Bandung pada Selasa, 3 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Partai Demokrat meradang dengan artikel media Asia Sentinel yang menyebut dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Panjaitan, melapor kepada Dewan Pers dan menuntut lembaga itu menyelidiki kebenaran artikel Asia Sentinel. Dia juga meminta para politikus non-Demokrat menghentikan mem-bully atau pernyataan-pernyataan kontroversial karena hanya membuat kegaduhan politik.

"Siapa pun Anda, politisi di luar Demokrat yang menggoreng ini, hentikan itu; hentikan mem-bully dan menggoreng isu ini. Biar kami tuntaskan dulu," kata Hinca di Gedung Dewan Pers, Jakarta, pada Senin 17 September 2018.

Demokrat Klaim Rakyat Rindu Keberhasilan Era SBY

Tidak ada guna, katanya, mempolemikkan pemberitaan media luar negeri yang tidak jelas keberadaannya, kecuali hanya membuat kegaduhan. Lagi pula, kasus-kasus seperti yang disebutkan Asia Sentinel sudah selesai dibahas di DPR, bahkan juga secara hukum.

Kalau ada yang berupaya membuka itu lagi, menurutnya, mereka sudah kehilangan akal sehat dan takut untuk berkompetisi serta adu gagasan dengan Demokrat. Daripada meributkan topik yang tak jelas, lebih baik mendiskusikan tema-tema politik yang lebih bermanfaat.

Alhamdulillah, SBY Sudah Sembuh dan Segera Kembali ke Indonesia

"Ayo, sama-sama dirawat panggung demokrasi ini, diisi dengan terhormat, beradab dengan ide dan gagasan yang besar," ujarnya.

SBY di acara rapat pimpinan nasional Partai Demokrat 2022

Kekuatan SBY dan Ancaman Anas-Moeldoko

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dijadwalkan bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2023