Fadli Zon Minta Dua Kubu di Pilpres Punya Akses ke Audit IT KPU

Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalis

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai bahwa masa penetapan daftar pemilih tetap (DPT) perbaikan Komisi Pemilihan Umum memang harus diperpanjang. Sebab masalah DPT dianggap sangat krusial.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

"Kita tidak ingin pemilu legislatif dan pilpres dinodai persoalan-persoalan mendasar yaitu persoalan DPT, dan DPT ini adalah salah satu pintu masuk kecurangan dan kualitas demokrasi diukur oleh DPT ini," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin, 17 September 2018.

Ia menyebutkan, saat ini disinyalir masih ada 8 juta DPT yang bermasalah dan ada 1 juta 250 ribu pemilih ganda. Kemudian ada lagi, klaim dia, sekian juta masalah-masalah lain yang ditemukan tim teknologi informatika atau IT Gerindra.

Jokowi Marah, Fadli Tanya yang Salah Menteri atau Presiden?

"Ini harus diselesaikan. Saya kira KPU dan Bawaslu juga mengakui masih ada masalah itu. Langkah ini (perpanjangan perbaikan DPT) sudah tepat dan harus ada jelas misalnya kalau dihapus, bukti penghapusannya seperti apa karena kita melihat masih tidak jelas di dalam itu," kata Fadli.

Ia mengatakan bahwa hal yang juga sangat penting yakni perlu ada audit forensik terhadap IT KPU. Audit forensik ini harus dapat diakses oleh masing-masing tim, baik dari tim Jokowi maupun tim Prabowo.

Jokowi Marah ke Menterinya, Fadli Zon: Bohongan Apa Serius?

"Supaya ada trust, ada kepercayaan terhadap sistem IT yang ada di KPU karena disinyalir tahun 2014 ada sedot data, permainan algoritma dan sebagainya yang saya kira itu dibicarakan juga menjadi sebuah pembicaraan pasca pemilu. Kita tidak ingin itu terjadi lagi," kata Fadli.

Ia menilai perlu ada akses untuk bisa mengaudit forensik sehingga sistem IT itu tidak mudah dijebol.

"Saya kira ini tidak boleh terjadi. Kalau KPU tidak mampu harus ada pihak lain-lain. Libatkan universitas yang punya IT hebat-hebat, saya kira banyak sekali orang Indonesia hebat-hebat untuk dilibatkan dalam pengamanan sistem siber kita," kata Fadli. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya