Dahnil Masuk Timses Prabowo - Sandiaga, Mewakili Tokoh Antikorupsi

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Koalisi pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendaftarkan Badan Pemenangan Nasional ke KPU pada Kamis 20 September 2018. Jelang pendaftaran, tim sukses mereka ini juga mendapatkan orang baru yakni Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kemenag Tagetkan 5 Ribu Pesantren Terima Inkubasi Bisnis hingga 2024, Saat Ini Baru 2.600

"Yang paling siginifikan ini, Alhamdulillah, ketua PP Pemuda Muhamadiyah Pak Dahnil, tokoh antikorupsi, tokoh lingkungan kita," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018.

Sandiaga menjelaskan masuknya Dahnil ini bukan tiba-tiba. Dia mengungkapkan Dahnil sebelumnya sudah pernah beberapa kali berdiskusi dengan pasangannya yaitu Prabowo.

Perempuan Muda Nahdliyin Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Titip 9 Pesan

"Sama Pak Prabowo diskusi beberapa kali. Dia bersedia bergabung dengan konsekuensi dia mundur dari PNS (Pegawai Negeri Sipil)," ujar Sandiaga.

Mengenai masuknya Dahnil di menit-menit akhir batas pendaftaran, Sandiaga meyakinkan hal itu bukan strategi khusus dari pihaknya. Dahnil disebutnya mewakili tokoh antikorupsi

Jadi Cawapres Prabowo, Ini 7 Pencapaian Gibran Rakabuming di Kota Solo

"Enggak ada strategi khusus. Tapi kan kita menyoroti antikorupsi. Beliau tokoh yang mewakili kegundahan para pemuda. Tokoh generasi muda bangsa kita," terang mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.

Sebelumnya, Dahnil menceritakan, ia diajak oleh Prabowo dan Sandiaga, untuk masuk dalam tim dan menempati posisi sebagai koordinator juru bicara. Atas ajakan itu, Dahnil mengaku sempat salat istikharah atau meminta petunjuk Allah SWT, lalu berdiskusi dengan keluarga, sahabat dan senior di internal dan luar Muhammadiyah.

Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menerima tawaran dari Prabowo dan Sandiaga tersebut. Namun, di satu sisi, Dahnil adalah seorang dosen dan tercatat sebagai pegawai negeri sipil yang diharuskan netral dalam politik praktis. Ia pun memutuskan mundur dari status itu.

"Terkait dengan ijtihad pribadi saya tersebut, tentu berdampak pada status saya sebagai dosen tetap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten yang mensyaratkan harus netral. Maka saya akan mengundurkan diri sebagai ASN Untirta," ujar Dahnil, saat dihubungi, Kamis 20 September 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya