Kampanye di Provinsi Basis Jokowi, Sandi: Harga Bahan Pokok Tak Stabil
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno memilih Jawa Tengah di awal masa kampanye Pemilu, yang dimulai pada Minggu, 23 September 2018. Dia mengaku banyak aspirasi yang diterimanya dari provinsi dengan 35 kabupaten/kota itu.
"Intinya Jateng ada dua isu utama: lapangan pekerjaan dan harga bahan pokok yang tidak stabil. Seperti yang kita temukan di Pasar Peterongan tadi, banyak hal yang perlu diselesaikan," katanya usai bertemu ratusan kader PAN di Semarang pada Senin, 24 September 2018.
Sandiaga tak menjawab dengan lugas alasannya memilih berkampanye di provinsi yang dikenal sebagai basis PDIP dan pendukung utama Joko Widodo itu. Pun berapa target suara Prabowo-Sandi yang ingin diraih dalam peemilu presiden 2019. Dia lebih memilih ingin sering turun langsung menemui masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar calon pemimpin.
"Intinya kita kerja aja, ikhtiar; itu domain manusia, hasil domain Allah. Kita totalitas dan berjuang, hasilnya tawakal," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Dengan banyak turun dan bersinergi dengan masyarakat, Sandiaga optimistis bahwa masyarakat Jawa Tengah akan memilihnya di Pemilu kelak. Sesuai dengan fokus awal, ia ingin menampung aspirasi rakyat tentang keinginan perbaikan ekonomi, lapangan kerja, biaya hidup dan bahan pokok yang stabil.
"Jateng banyak isu ekonomi timbul. Bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani, peternak dan lain-lain juga. Maka kita harus hadir di sini," ujarnya.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, berterus terang sengaja menemani Sandiaga Uno berkeliling Jawa Tengah. Setelah bertolak ke Solo, mereka bertemu dengan masyarakat di Kota Semarang dan Kabupaten Temanggung. Esok mereka ke Jateng selatan, yakni Kabupaten Banyumas.
"Kader PAN Jateng juga telah siap. Maka saya minta mereka untuk kerja siang malam sinergi dengan para calegnya kabupaten dan provinsi memenangkan PAN dan Prabowo-Sandi," kata Zulkifli. (ren)
