Sandiaga: Lebih 80 Persen Pasar Tradisional Tak Layak

Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno usai bertemu ratusan kader PAN di Semarang pada Senin, 24 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Setelah memasuki masa kampanye, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, rajin mengunjungi pasar-pasar yang ada di wilayah Indonesia. Setelah kemarin mengunjungi Pasar Wage yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas, hari ini Sandi ke Pasar Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona

Hal itu dilakukan Sandi untuk mengetahui kondisi perekonomian masyarakat melalui aktivitas jual beli di pasar. Selain itu, Sandi melihat kondisi pasar tradisional yang ada di Indonesia.

Sandi mengatakan, apabila dirinya terpilih nanti, akan melakukan renovasi di pasar-prasar tradisional yang ada di Indonesia. Sebab, menurut Sandi, saat ini sebagian besar pasar tradisional di Tanah Air, berada dalam kondisi yang tidak layak.

Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat

"Hampir 80 persen lebih pasar tradisional itu tidak dalam kondisi yang layak. Jadi ini nanti juga akan kita benahi," kata Sandi di Bogor, Jawa Barat, Rabu 26 September 2018.

Sandi mengatakan, apabila nanti Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diberikan kesempatan memimpin Indonesia, maka dirinya akan melakukan renovasi pasar di seluruh Indonesia. Pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru tersebut akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merenovasi pasar tradisional di Indonesia.

Industri Otomotif RI Bisa Jadi Ladang Lapangan Kerja karena Hal Ini

Apabila kondisi pasar tradisional telah cukup layak, maka diyakini kondisi ekonomi akan terus tumbuh dan meningkat. Lapangan pekerjaan juga akan semakin terbuka luas.

"Kita benahi bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam suatu sinergi kemitraan, melibatkan dunia usaha juga. Sehingga terbuka lapangan kerja," ujarnya.

Sandiaga Khawatir Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Dahysat

Berkaca pada flu Spanyol 1918.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020