Belajar dari Pilgub Jabar, Kubu Jokowi Cemas Militansi Relawan Prabowo

Calon wakil presiden KH. Ma’ruf Amin dan Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • Adi Suparman/VIVA.co.id

VIVA – Tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin menilai, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kurang memiliki tokoh populis dalam pemenangan di daerah.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, meski ada kekurangan, namun bukan berarti kelemahan. “Ya, sebenarnya jangan dianggap lemah, mereka juga jalan. Mungkin karena tidak ada ketokohan yang muncul, jadi tidak terlalu nampak,” ujar Dedi di Bandung, Senin 15 Oktober 2018.

Dia mencontohkan pengalaman Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, khususnya koalisi Gerindra, PKS, PAN yang memberikan hasil tak terduga. Meski disebut memiliki kans lemah bahkan dikategorikan hanya mampu meraup suara di bawah 10 persen, koalisi tersebut mampu menyalip petahana Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan selisih jauh.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Dedi menyinggung kesolidan relawan koalisi pendukung Prabowo ketika mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. “Kita harus belajar dari pilgub, kan tidak nampak ke permukaan, cuman di medsos. Tetapi hasilnya ada, terlihat. Nah, kita harus memahami itu,” ujarnya menjelaskan.

Dengan situasi tersebut, Dedi menekankan kepada kader maupun relawan jangan banyak seremonial dalam berkampanye. Bagi dia dengan memahami karakter pemilih hingga dikawal sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), menjadi tanggung jawab kader maupun relawan.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

“Maka saya katakan jangan terlalu banyak euforia seolah - olah jaringannya banyak, relawannya banyak, tapi enggak berakar,” lanjutnya.

Baca: SBY Pertanyakan Resep Melejitnya Suara Sudrajat-Syaikhu

Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah langkah yang kongkret. “Nah, ini kita harus membangun jaringan yang yang lebih kongkret sehingga jangan terlalu banyak omong, yang penting Jokowi Maruf menang.” (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya