Heboh Pidato Game of Thrones, Jokowi Singgung Rivalitas Elite Politik

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo kembali menyinggung pidatonya soal istilah film Game of Thrones yang disampaikan pada Annual Meeting IMF-World Bank di Bali akhir pekan lalu. Pidato Jokowi mendapat berbagai respons, baik yang mengapresiasi hingga menyindir.

"Saya ingin sedikit menjelaskan kembali mengenai pidato saya pada pembukaan IMF di Bali 3 hari lalu. Karena ini banyak ramai," kata Jokowi saat orasi ilmiahnya dalam rangka Lustrum ke-13, Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang Jakarta Timur, Senin, 15 Oktober 2018.

Jokowi mengatakan, pesan moral dari pidatonya adalah konfrontasi dan perselisihan yang mengakibatkan penderitaan. Bahkan hanya yang kalah yang menderita, tapi juga yang menang.

Selain itu, kemenangan dan kekalahan hasilnya sama, yaitu porak poranda. Menurut Jokowi, tak ada artinya sebuah kemenangan yang dirayakan di tengah-tengah kehancuran.

"Pesan moral yang saya sampaikan tidak hanya relevan dalam pemimpin dunia saat ini tapi juga tepat kita sampaikan kepada masyarakat, pemimpin-pimpinan kita dalam negeri terutama elite-elite yang memperjuangkan kepentingannya," jelas Jokowi.

Elite yang memperjuangkan kepentingannya yang dimaksud dalam rangka pemilu. Saat Pilpres 2019, elite partai memperjuangkan jagoannya untuk memenangi kontestasi politik.

Jokowi mengatakan, dalam pemilu tahun depan, masyarakat akan terlibat sebagai pemilih. Memilih pemimpin dan partai karena pemilu presiden dan pemilu legislatif dilakukan secara bersamaan.

"Memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas. Tapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas fondasi yang tidak saling menjatuhkan, kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela," tuturnya.

Jason Mamoa Pernah Terlilit Utang Sampai Keluarganya Kelaparan

Di Pilpres 2019, ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, persaingan itu tidak boleh ada saling fitnah.

Jokowi menekankan dalam persaingn itu, tidak boleh saling menghancurkan satu sama lain. Hal ini seperti yang ia kemukakan dalam forum IMF-World Bank.

Diana Rigg, Sosok Terhormat di Dunia Hiburan Inggris

"Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan. Dan kontestasi tidak boleh mengorbankan fondasi kebangsaan kita. Fondasi sosial dan politik kita berupa stabiltas dan keamanan, toleransi dan persatuan," ujarnya.

Kemudian, fondasi ekonomi juga terkait kepercayaan internasional. Lalu, kemampuan dalam memberi rasa aman dan nyaman dalam berusaha.

Kabar Duka, Aktris Bintang Game of Thrones Meninggal Dunia

"Rakyat kita harus merayakan kontestasi ini dengan kegembiraan. Ini sering saya sampaikan yang diwarnai oleh narasi-narasi sejuk, dan ide-ide kemajuan, gagasan untuk kemajuan, program-program untuk Indonesia maju," jelas Jokowi.

Baca: Timses Ikut Jual Pidato Game of Thrones Ala Jokowi

Maka kontestasi politik dalam negeri juga, tidak boleh saling menghancurkan. Karena, penderitaan akan terjadi tidak hanya yang kalah tapi juga yang menang.

"Dengan merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan, dengan penuh kematangan yang justru ini akan memperkokoh kebhinekaan tunggal ika kita dan persatuan kita," kata Jokowi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya