Kubu Jokowi Minta Dispensasi Capres Cawapres Boleh ke Pesantren

Pengumuman formasi tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN)Jokowi-Ma'ruf Amin merasa keberatan peraturan yang melarang kandidat calon presiden dan wakil presiden menyambangi pesantren. Aturan itu mesti dipertegas, lantaran pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan biasa.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

"Pesantren itu, yang disebut santri ada dua jenis. Ada santri yang tinggal bertahun-tahun dan ada yang memang tidak tinggal disitu. Rata-rata pesantren di Indonesia itu bermukim dari masuk sampai lulus, rumah mereka di situ. Bayangkan kalau mereka tidak mendapatkan informasi politik," kata Wakil Ketua TKN Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Senin 15 September 2018.

Karding menyatakan, pihaknya siap berdiskusi lebih lanjut dengan KPU untuk mempertegas aturan tersebut. Tidak hanya itu, ia meminta, Badan Pengawas Pemilu turut memantau pasangan yang mereka usung manakala ada bentuk ajakan untuk memilih saat berkampanye.

Lulusan Ma'had Aly Kini Bisa Jadi PNS, Begini Kata Menag

Ia menyebut, aturan tersebut sangat mengekang silaturahmi Ma'ruf Amin - calon wakil presiden yang diusung- karena posisinya sebagai ulama dan aktivitasnya justru banyak dihabiskan di pesantren.

"Kiai Ma'ruf Amin dalah kiai yang kerjanya berdakwah dan salah satu rutinitas-nya berkunjung ke komunitas satu dan lain. Di NU, terutama saling mengunjungi itu adalah modal dasar membangun silaturahmi," kata dia.

Lulusan Ma'had Aly Berpeluang Ikut Seleksi CPNS

"Silakan Bawaslu melakukan pengawasan, kita terbuka kok. Kami ikut aturan walaupun kami merasa dirugikan," imbuhnya.

Seperti diketahui, area pesantren belakangan kerap disambangi selama masa kampanye oleh para kandidat di Pilpres 2019.

Hari Minggu 7 September lalu, calon presiden Prabowo Subianto menghadiri tasyakuran pesantren Alquran dan haul Alm KH, Abdullah Syafei ke 33, yang diketahui pendiri pondok pesantren Asyafi'iyah di Jalan Raya Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

Di pesantren, mantan Danjen Kopasssus itu, sempat menyinggung soal melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di angka Rp 15 ribu. Ia menyebut, kondisi rupiah sudah 'lampu merah' dan menganggu ekonomi negara.

"Bentuk ekonomi yang salah karena dengan dolar tembus Rp15 ribu menandakan rupiah kita sudah lampu merah. Saya siap mengubah sistem ekonomi yang lebih baik jika dipercaya rakyat," kata Prabowo.

Tidak hanya Prabowo, penanatangnya calon wakil presiden Ma'ruf Amin juga cukup rutin mendatangi pesantren. Ma'ruf menjelaskan, alasan dirinya masuk pesantren hanya untuk silaturahmi dan meminta doa restu atas pencalonannya.

"Saya kan orang pesantren, mau memberitahu kepada mereka bahwa saya masuk jalur struktural. Saya beri alasan, minta dukungan dan doa sesama warga pesantren," kata Ma'ruf di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Oktober 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya