Saat Jokowi Tunjukkan Foto Hoax Dirinya Hadir di Pertemuan PKI

Presiden Jokowi saat menunjukan gambar hoax terkait dirinya dan PKI di Marunda
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA – Presiden Joko Widodo sempat menunjukkan foto hoaks dirinya di sebuah pertemuan yang diselenggarakan partai politik terlarang di Indonesia, Partai Komunis Indonesia (PKI).

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Mantan Gubernur DKI itu melakukan hal tersebut saat berbicara di depan 10 ribu warga Jakarta Utara dalam acara pembagian sertifikat tanah.

"Ada gambar coba di medsos, gambar saya di medsos. Nih, lihat ini. Coba lihat. Yang pidato itu namanya DN Aidit, Ketua PKI. Saya cek ini pidato tahun 1955, tapi saya ada di dekatnya (DN Aidit) ini," ujar Jokowi di lokasi acara, Lapangan C-04 Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, Cilincing, Rabu, 7 Oktober 2018.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

Menurut Jokowi, Ia sendiri lahir pada 1961. Dengan demikian, foto dirinya telah dewasa, bahkan sempat hadir di pertemuan PKI yang diselenggarakan enam tahun sebelum kelahirannya jelas-jelas sebuah hoax..

"Lahir saja belum, coba. Masa sudah di dekat orang pidato (pada 1955). Kan kebangetan banget coba," ujar Jokowi.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

Jokowi meminta masyarakat jeli dan cermat mencerna informasi yang mereka terima, utamanya yang berasal dari media sosial. Pasalnya, peredaran hoax yang gencar karena derasnya pula arus informasi di masa kini sudah masuk taraf mengkhawatirkan.

"Gambar yang aneh-aneh seperti ini banyak sekali. Kita gunakanlah pikiran kita untuk menyaring mana kabar yang bener, enggak bener," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, menurut Jokowi, ia juga merasa prihatin dengan gencarnya hoaks yang tak jarang bisa merugikan pihak-pihak tertentu, termasuk dirinya sendiri. Jokowi menegaskan bahwa menghembuskan kabar bohong dengan sengaja merupakan hal yang buruk serta bukan jati diri bangsa Indonesia juga.

"Kalau begini diterus-teruskan mau jadi apa bangsa ini? Cara-cara ini bukan etika, tata krama bangsa Indonesia. Enggak ada cara fitnah kejam (dalam jati diri bangsa). Saya juga heran banyak yang percaya," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya