Demokrat: Empat Tahun Jokowi Tak Mampu Pertahankan Keberhasilan SBY

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono - SBY (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah berjalan genap empat tahun pada Sabtu, 20 Oktober 2018. Pandangan pro dan kontra disampaikan berbagai pihak terhadap kinerja Jokowi selama empat tahun memimpin sebagai RI-1.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Kadiv Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan empat tahun kepemimpinan Jokowi hanya menghasilkan penurunan tingkat keberhasilan yang dicapai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"4 tahun Jokowi hanya mendatangkan dan menghasilkan penurunan tingkat keberhasilan baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya yang diwariskan oleh SBY," kata Ferdinand dalam keterangannya yang diterima VIVA, Sabtu malam, 20 Oktober 2018.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Bagi dia, kinerja Jokowi selama empat tahun tak bisa mempertahankan keberhasilan SBY. Bukannya meningkat, tapi kata dia justru yang ada kekecewaan selama empat tahun ini.

"Empat tahun Jokowi bahkan tak mampu untuk sekedar mempertahankan keberhasilan SBY. Jangankan meningkatkan, bertahan di angka sama saja tak mampu," jelasnya.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

Kemudian, ia menyinggung Jokowi hanya besar karena cerita-cerita. Namun, yang sesunguhnya tidak hebat. Ia pun coba mengkritisi beberapa persoalan ekonomi seperti utang negara yang kian membengkak.

"Faktanya, subsidi sudah dicabut di banyak sektor, utang besar-besaran bahkan ugal-ugalan, tapi celakanya ekonomi kita malah defisit. Bukan cuma APBN yang defisit tapi juga pembayaran kita defisit," tutur Ferdinand.

Terkait anggapan Jokowi berhasil di sektor infrastruktur maka dicapnya hanya isapan jempol. Sebab, kondisi ekonomi saat ini menurun dengan ditandai melemahnya daya beli masyarakat. "Cerita hebat tentang infrastruktur itu semua cuma isapan jempol dan khayalan. Fakta daya beli masyarakat kita menurun," ujarnya.

Jokowi yang berduet dengan JK berhasil memenangkan Pilpres 2014 melawan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Jokowi dan JK dilantik sebagai presiden dan wakil presiden di gedung DPR/MPR, Senin, 20 Oktober 2014.

Pasangan Jokowi-JK meraih 53,15% suara dalam Pilpres 9 Juli 2014. Sementara, rivalnya Prabowo-Hatta memperoleh 46,85% suara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya