NU-Muhammadiyah Minta Warga Kedepankan Kebersaaman di Tahun Politik

Pimpinan NU dan Muhammadiyah satukan langkah jaga NKRI.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah meminta kepada semua pihak pada tahun politik ini agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi, dan kebersamaan di tengah perbedaan politik. 

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, kontestasi politik diharapkan berlangsung damai, cerdas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara. Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama. 

"Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas, santun, dan dewasa dalam berpolitik," ujar Abdul Mu'ti usai melakukan pertemuan pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu malam, 31 Oktober 2018. 

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Ia juga meminta kepada masyarakat agar meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur, baik material maupun spiritual, serta peran politik kebangsaan melalui program pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan bidang-bidang strategis lainnya. 

"Komunikasi dan kerjasama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia," tuturnya. 

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan, baik NU dan Muhammadiyah berkomitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang Islami.

"Bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalam meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai, persaudaraan, dan saling berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa," tutur Helmy. 

Helmy menuturkan, mendukung sistem demokrasi dan proses demokratisasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstitusional, adil, jujur, dan berkeadaban. 

Untuk itu, ia meminta semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantif serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan politik yang dijiwai nilai-nilai Agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya