Jubir Jokowi-Ma'ruf: Permintaan Maaf Prabowo Politis

Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat deklarasi dukungan dari Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah, menuding permintaan maaf Prabowo Subianto terkait ‘Tampang Boyolali’ bukan berangkat dari hati nuraninya. Tapi karena faktor politis.

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

"Melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas saat dihubungi, Rabu, 7 November 2018.

Ia bahkan mencermati pernyataan-pernyataan Prabowo bernada caci maki dan pelecehan, yang berulang kali terjadi. Hal tersebut dianggapnya sudah menjadi karakter Prabowo.

Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Bakal Hadir?

"Coba kita perhatikan dari berbagai pernyataan yang pernah diucapkan Prabowo berikut ini, Gedung Intan Balarea, Garut, Jumat, 25 Oktober 2013, ‘Kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan.’ Sama saja," kata Inas.

Ia menyebutkan contoh lain, tahun 2014 di acara PKS, Prabowo pernah berkata, ‘bangsa Indonesia kadang-kadang naif, lugu dan goblok. Lalu terhadap wartawan, Prabowo berkata, "Gaji kalian kecil, muka kalian enggak belanja di mal."

Demokrat Tak Ingin Tuntut Jatah Menteri Kabinet ke Prabowo Subianto

Kemudian, dalam kampanye Pilkada Jabar, Prabowo menyebut, elite-elite di Jakarta maling semua. Lalu terakhir analogi kemiskinan dengan tampang Boyolali.

"Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi. Apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bukan ke depan," kata Inas.

Prabowo Subianto sudah meminta maaf apabila ada yang tersinggung dari pidatonya yang menyebut 'Tampang Boyolali' saat berbicara di depan kader partai koalisi di Boyolali, Jawa Tengah, 30 Oktober 2018 lalu. Prabowo mengaku tidak punya maksud negatif dari pernyataan itu.

"Maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang tersinggung ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu, dan saya siap kalau suatu saat diminta dialog langsung atau apa kan. Enggak ada masalah, kita baik-baik saja," kata Prabowo dalam video yang diunggah di akun Instagram Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa, 6 November 2018.

Prabowo mengatakan pidato yang sempat viral itu sebenarnya dalam rangka peresmian kantor pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali. Acara dihadiri para kader partai koalisi yang jumlahnya sekira 500 orang.

Ia menegaskan tidak ada niat sama sekali merendahkan orang lain dari pernyataannya soal 'Tampang Boyolali'. Sebaliknya, istilah itu dia sampaikan untuk menunjukkan kedekatannya dengan kader partai koalisi yang ada di Boyolali. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya