- VIVA/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maaf terkait polemik pernyataan tampang Boyolali. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mempertanyakan apakah dengan permintaan maaf maka masalah selesai.
"Terlepas dari perdebatan apakah menghina ataupun tak menghina, kalau sesuatu membuat orang lain marah, tersinggung maka meminta maaf itu jalan keluar terbaik. Tapi apakah dengan permintaan maaf selesai atau tidak, ya itu kembali kepada pemangku kepentingan di Boyolali," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Rabu 7 November 2018.
Ia menjelaskan masalah ini sudah dilaporkan ke Bawaslu. Karena itu, polemik ini kembali pada masyarakat Boyolali. Dikatakan dia, polemik ini pun diharapkan menjadi pelajaran.
"Dari sisi kubunya Pak Prabowo kan selalu mengkritisi soal begitu saja kok dilaporkan. Nah, itu juga menjadi pelajaran jangan kemudian ketika dilaporkan itu mengeluh," jelas Arsul.
Kemudian, ia mencontohkan Ma'ruf Amin berpidato janji kalau terpilih jadi wakil presiden akan membagikan tanah negara pada petani juga dilaporkan. Sebab, itu dianggap sebagai politik uang menjanjikan sesuatu. Menurutnya, bila merujuk seperti itu maka seharusnya berlaku juga terhadap semua kepala daerah.
"Kalau begitu caranya semua dalam pilkada semua kepala daerah juga dong karena dia akan bilang gratis nanti akan menanggung dan segala itu kan soal kebijakan yang dijanjikan," kata Arsul.
Meski begitu, ia mengapresiasi permintaan maaf dilakukan Prabowo secara berani. "Kalau saya, harus saya apresiasi permintaan maafnya itu," kata Arsul.