Jokowi Sebut Politik Genderuwo, Sandi: Ini Berkaitan Ekonomi Rente

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melontarkan pernyataan bikin heboh yang menyebut politik genderuwo. Respons pun bermunculan dari kubu rival termasuk calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Sandi menyebut, istilah tersebut merupakan peringatan yang diberikan Jokowi yang berkaitan dengan ekonomi.

"Saya tidak ingin berkomentar yang negatif tapi, mungkin yang dimaksud pak Presiden itu politisi atau politik genderuwo itu yang berkaitan dengan ekonomi rente," kata Sandi saat melakukan safari kampanye di Sukamulya, Tangerang, Jumat, 9 November 2018.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Sandi menjelaskan, ekonomi rente tersebut mengakibatkan mafia pangan yang ada hingga muncul genderuwo ekonomi. Alhasil, hal itu menggerogoti ekonomi Indonesia yang akhirnya, lemah dan tidak mandiri.

"Mungkin genderuwo ini ke mafia ekonomi dimana membuat kita ketergantungan dengan faktor eksternal. Nah, sekarang harus dienyahkan baik daripada operator ekonomi yang bertindak sebagai genderuwo dan politisi yang membackup kegiatan genderuwo ini," jelas Sandi.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menjelaskan maksud pernyataan Jokowi soal politik genderuwo sebagai suatu pernyataan simbolik.

Karding mengatakan, pernyataan Jokowi ditujukan pada elite politikus yang selalu membangun narasi-narasi propaganda tentang ketakutan dan kegalauan di tengah masyarakat.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024