LSI: Sejak Kena Kasus, Pengaruh Habib Rizieq Turun Drastis

Habib Muhammad Rizieq Syihab bersama sejumlah aparat di Arab Saudi.
Sumber :
  • Dok. Kapitra Ampera

VIVA - Pengaruh Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab, di mata masyarakat dinilai turun signifikan akibat sang habib tinggal cukup lama di Mekah, Arab Saudi.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Demikian itu berdasarkan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia bertajuk 'Ulama dan Efek Elektoralnya' yang dipaparkan di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 14 November 2018.

Menurut peneliti LSI, Ikrama Masloman, turunnya pengaruh Habib Rizieq karena selama tinggal di Mekah, dia dicitrakan sebagai ulama yang tak taat hukum.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Sejak (Rizieq) ke Arab Saudi dalam waktu yang lama dan dicitrakan berkasus hukum, pengaruh Habib Rizieq Shihab berkurang signifikan," kata Ikrama.

Ikrama menjelaskan, survei pihaknya ini dibagi tiga segmen untuk melihat pengaruh Rizieq di mata masyarakat Tanah Air. Tiga segmen itu yakni tingkat pengenalan, kesukaan, dan mengikuti imbauannya.

Habib Rizieq Menikah Lagi karena Diminta Ketujuh Anaknya

Di segmen tingkat pengenalan, publik yang mengenal Rizieq terbilang meningkat, yakni sebanyak 48,7 persen pada Desember 2016 naik jadi 53,4 persen pada Oktober 2018.

Namun pada segmen tingkat kesukaan, masyarakat yang awalnya suka dengan Rizieq menurun, yakni 67,3 persen pada Desember 2016, menjadi 52,9 persen pada Oktober 2018.

Sementara di segmen mengikuti imbauan, masyarakat yang mengikuti imbauan Rizieq kembali menurun drastis. Datanya pada Desember 2016, kalangan yang mengikuti amanat Rizieq sebanyak 31,4 persen, kemudian turun jadi 17,0 persen pada Oktober 2018.

Kendati pamornya turun, ungkap Ikrama, Rizieq dinilai pihaknya masih termasuk lima besar ulama atau tokoh agama yang berpengaruh dan diikuti oleh masyarakat imbauannya. Namun, Rizieq menjadi urutan terbuncit.

Sementara ulama yang paling diikuti imbauannya oleh masyarakat, kata Ikrama, berdasar survei LSI adalah Ustaz Abdul Somad dengan angka 30,2 persen. Masyarakat yang pernah dengar Somad 59,3 persen dan mereka yang menyukai sebanyak 82,5 persen.

Urutan kedua ditempati Ustaz Arifin Ilham. Masyarakat yang mau mengikuti imbauannya sebanyak 25,9 persen, mereka yang pernah dengar 41,2 persen, dan kalangan yang menyukai Arifin sebanyak 84,4 persen.

Disusul Ustaz Yusuf Mansur di posisi ketiga. Masyarakat yang mau mengikuti imbauannya sebanyak 24,9 persen, pernah mendengar 57,2 persen, dan yang menyukai Yusuf Mansur sebanyak 84,9 persen.

Urutan keempat diisi Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Mereka yang mau mengikuti imbauan Aa Gym sebanyak 23,5 persen, pernah mendengar 69,3 persen, dan yang menyukai sebanyak 79,7 persen.

Diterangkan Ikrama, survei LSI Denny JA bertajuk Ulama dan Efek Elektoralnya dilakukan 10-19 Oktober dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Wawancara dilakukan secara tatap muka memakai kuesioner kepada responden yang terpilih lewat metode multistage random sampling.  Sementara Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,8 persen. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya