Politisi PKS: Prabowo-Sandi Harus Hati-hati dengan Neoliberal

Calon Sandiaga Salahudin Uno blusukan atau menemui masyarakat di Pasar 16 Ilir, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa 13 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Politisi PKS, Farouk Abdullah mengatakan, struktur ekonomi di Indonesia diperlukan perubahan. Sebab meski presidennya berganti, tetapi apabila struktur ekonominya tidak diubah, maka hasilnya keadaan ekonomi Indonesia tidak akan mengalami perkembangan berarti.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Makanya yang saya ubah, saya bilang struktur ekonominya, biar pun presidennya ganti kalau paradigmanya neoliberal sama dengan zaman orba, ya sama aja. Ini yang harus hati-hati dari Prabowo-Sandi. Gak bisa lagi orang dipakai yang paradigmanya itu bukan paradigma yang lebih integratif saya sebutnya," ujarnya

Saat ini, ketimbang membahas isu celotehan genderuwo ataupun politisi sontoloyo, Prabowo-Sandi lebih memilih isu ekonomi dan isu lainnya yang lebih substantif.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"(Isu) yang lebih substantif, pembangunan juga. Maksudnya pembangunan kita secara isu-isu fundamental tadi, ketimpangan, ketimpangan pembangunan, kemiskinan, rupiah yang lemah, demokrasi kita yang hancur, penegakan hukum kita yang gak efisien. Nah (fokus) di isu-isu itu," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024