Desember, Prabowo-Sandi Targetkan Ungguli Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf

Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat deklarasi dukungan dari Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Elektabilitas pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi masih tertinggal dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan survei LSI Denny JA. Namun kubu Prabowo-Sandi tidak begitu saja mempercayai hasil survei ini.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Menurut salah satu Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, Tim Prabowo-Sandi memiliki survei tersendiri. Pada survei tersebut, elektabilitas Jokowi tak lebih dari 42 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi berdasarkan survei Internal ada di angka 36 persen.

"Elektabilitas pak Jokowi itu stagnan di angka 42 persen gak naik-naik. jauh di bawah 50 persen padahal pemilu tinggal 5 bulan lagi. Berbeda dengan pak Prabowo yang sejak tahun lalu surveinya terus meningkat dari 25 persen dan sampai saat ini sudah diangka 36 persen," kata Andre saat dihubungi VIVA, Kamis 15 November 2018.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Menurut Andre, langkah Jokowi menggaet Ma'ruf Amin tidak berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Jokowi. Sementara Prabowo yang menggaet Sandiaga sudah banyak mengalami peningkatan elektabilitas. Pihaknya menargetkan pada Desember 2018, Prabowo-Sandi bisa membalikkan elektabilitas mengungguli Jokowi.

"Pak Prabowo yang cenderung naik, dari hanya 25 persen menjadi sekarang 36 persen. Pak Prabowo bersama Bang Sandi, dan Insya Allah Desember ini kita sudah mulai rebound. Target Desember ini," ujarnya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Selain itu, Andre menilai saat ini Jokowi yang notabene sebagai calon petahana berada dalam kepanikan sebab elektabilitasnya tidak lebih dari 50 persen. Salah satu respon dari kepanikan itu yakni dengan melempar celotehan yang kontraproduktif seperti politisi genderuwo dan politisi sontoloyo.

"Celotehan Genderuwo dan Sontoloyo itu respon kepanikan dari Pak Jokowi yang surveinya gak naik-naik. ternyata bersama Kiai Ma'ruf bukan naik malah cenderung trennya mulai turun," ujarnya. (mus)
 

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024