Sandiaga: Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 16 Bentuk Kepanikan Pemerintah
- ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
VIVA – Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan saat ini kondisi ekonomi Indonesia kian memprihatinkan. Hal ini dinilai sebuah anomali di mana Indonesia adalah negara yang kaya namun kondisi ekonominya cukup memprihatinkan.
"Rakyat sebetulnya pada gemas kalo melihat Indonesia kan sangat kaya raya punya potensi tapi kok keadaan ekonominya seperti ini," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu petang 21 November 2018
Selain itu, Sandiaga juga menyoroti terkait paket kebijakan ekonomi jilid ke 16 yanh diluncurkan pemerintah. Sebab paket kebijakan ini menurutnya masih membingungkan.
"Kemudian kita bicara mengenai paket ke 16, ya buat kita semakin bingung juga melihat apakah ini suatu pertanda kepanikan, panic dotcom atau menandakan ekonomi kita sedang demam. Pertumbuhan ekonomi kita memang dibawah target dibawah 7 persen, faktanya (pertumbuhan ekonomi RI) 5,1 persen, direvisi turun lagi dari imf dan beberapa lembaga," ujarnya
Sandiaga mengatakan, terkait paket kebijakan ekonomi jilid 16 ini, khususnya masalah Daftar Negatif Investasi (DNI), Prabowo-Sandi berharap pemerintah mendiskusikannya lebih dalam. Sebab dalam membuat daftar tersebut, pemerintah harus lakukan dengan teliti dan jangan coba-coba. Pemerintah harus melihat UMKM mana saja yang akan terdampak dari kebijakan tersebut.
"demam ekonomi ini betul-betul kalo dilihat di wilayah seluruh Indonesia sudah sampai ke ngilunya tuh sudah sampai ke tulang. Jadi resep yang kita harus sampaikam dalam demam ekonomi itu harus betul-betul teliti jangan coba-coba," ujarnya
Pemerintah juga harus betul-betul mantap dalam meluncurkan sebuah paket kebijakan ekonomi. "Jangan luncurkan paket terus dalam itungan jam ada pertanyaan yang simpang siur. Kita juga harus itung berapa besar dampaknya, berapa banyak umkm," ujarnya.