VIVA – Selain bidang fashion, kuliner, film dan animasi, bidang ekonomi kreatif yang saat ini sedang menonjol adalah kriya atau kerajinan souvenir cinderamata. Nyaris di semua Kabupaten memiliki hasil kriya. Hal itu tentu dapat mendukung potensi progres yang menjanjikan disektor ekonomi kreatif.
Demikian dikatakan Anggota Komisi X DPR RI Mujib Rohmat disela-sela acara kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Kota Semarang, Jawa Tengah. "Ini bisa menjadi tren yang sangat luar biasa, dan ini akan menjadi salah satu penopang utama devisa bagi negara," kata Mujib, Kamis (22/11/2018).
Mujib mengatakan, Komisi X DPR melihat Kota Semarang berbenah diri secara luar biasa dari beberapa hal yang terkait dengan masalah ekonomi kreatif. Menurutnya, untuk membangun ekonomi kreatif di Semarang haruslah mempunya visi tentang upaya bagaimana mewujudkan Kota Semarang untuk bisa dijadikan sebagai Sentral daripada ekonomi kreatif.
"Semarang merupakan pusat dari pendidikan perguruan - perguruan tinggi, dengan demikian sumber daya manusianya juga sangat mendukung apabila pemerintah kotanya mempunyai visi menjadikan Semarang sebagai Sentral ekonomi kreatif," ujar legislator Fraksi Golkar itu.
Mujib menambahkan, dalam pertemuan dengan pihak Pemerintah Kota Semarang, ada juga beberapa masukan tentang masalah pembiayaan ekonomi kreatif.
"Tinggal pemerintahnya memikirkan masalah regulasinya, agar komitmen - komitmen dari berbagai pihak itu terikat dalam satu hal, yaitu memajukan ekonomi kreatif di Kota Semarang. Maka secara tidak langsung juga akan menjadi nilai tambah dari ekonomi yang biasa, seperti UKM meningkat menjadi ekonomi kreatif sehingga ada value editnya di sana," tutur Mujib.
Oleh karena itu regulasinya harus ada, lanjutnya. Selain itu, secara kelembagaannya juga perlu dipikirkan apakah akan dikaitkan dengan sektor industri, koperasi, perdagangan, atau bahkan menjadi dinas sendiri.
Bidang ekonomi kreatif akan membuka lapangan kerja yang sangat luar biasa. Mujib berharap Undang - Undang tentang Ekonomi Kreatif tersebut dapat segera diselesaikan.
"Kita ingin supaya berbagi tugas. Tugas dari Badan Ekonomi Kreatif adalah menyelesaikan masalah yang terkait dengan kelembagaannya, apakah akan menjadi Kementrian sendiri atau akan menjadi bagian dari pada perdagangan atau pariwisata. Dan yang kedua adalah kalau hal ini memang serius, maka pembiayaannya juga harus dipikirkan oleh pemerintah," tutup Mujib.