Jika Terpilih, Sandiaga Mau Bahasa Arab Masuk Kurikulum Sekolah

Sandiaga Uno di Malang
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mendapat masukan dari salah satu guru di pondok pesantren, agar bahasa Arab menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah umum.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Pondok pesantren punya peran besar dalam mencerdaskan bangsa. Di pondok pesantren ada pelajaran bahasa Arab, tetapi kenapa di sekolah umum hanya bahasa Inggris, bukan bahasa Arab. Kita ingin, selain bahasa Inggris ada bahasa Arab juga di sekolah," kata salah satu guru pondok pesantren kepada Sandiaga di Malang, Kamis 6 Desember 2018.

Sandiaga diketahui sudah melakukan pertemuan dengan guru pondok pesantren, para kiai kampung, guru mengaji, hingga takmir masjid di sebuah hotel di Kota Malang. Pertemuan ini menggalang dukungan dan mendengarkan curahan hati para kiai kampung dan guru mengaji.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Pengenalan suatu kemajuan adalah mengenai pengetahuan tentang bahasanya. Kemajuan kita bisa lebih cepat lagi, kalau kita mengenal bahasanya. bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Arab ini sudah menjadi materi yang diajarkan di sekolah-sekolah kita," kata Sandiaga.

Sandiaga mengaku setuju dengan usulan mata pelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah. Ia akan menampung usulan itu, dan direalisasikan jika dirinya terpilih nanti. Ia menilai, pelajaran bahasa Arab sangat penting.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

"Dan, tentunya harapan untuk Islam yang rahmatan lil alamin, tentunya dengan fokus kepada pendidikan karakter yang ber-akhlakul karimah. Bahasa Arab ini menjadi sangat penting. Dan, menurut saya ini usulan yang baik dan dapat kita tampung," ujar Sandiaga. (asp)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024