TKN Adakan Workshop Relawan, Tekankan Kerja Antimangkrak Jokowi

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
Sumber :
  • Dok. TKN

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar workshop sekaligus pelatihan bagi jajarannya di daerah yang tersebar di 34 provinsi.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Dibuka oleh Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, para perwakilan tim kampanye daerah yang terdiri dari ketua dan sekretaris diminta merespons positif hasil survei dan terus bergerak ke bawah menemui masyarakat. Hasto menyatakan, kontestasi pilpres bukan persoalan demi memenangkan Jokowi-Ma'ruf semata.

"Pilpres persoalan masa depan kita. Masa depan Indonesia Raya," kata Hasto saat membuka acara di kawasan Jakarta Pusat, Jumat 7 Desember 2018.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Masa depan yang dimaksud Hasto kata dia yakni bagaimana di bawah kepemimpinan Jokowi, sejumlah proyek yang selama ini mangkrak bisa dibangun kembali. Ia memberi contoh, Waduk Jatigede, sejumlah tol dan pengambilalihan sumber daya alam yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asing.

Tidak hanya secara pembangunan fisik, Jokowi dinilai mampu menghadirkan kebijakan yang menjadi kebutuhan primer rakyat seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Program Keluarga Harapan.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Di dalam seluruh peningkatan kualitas kepemimpinan, pak Jokowi hingga menjadi presiden karakter tidak pernah berubah. Menghadirkan kekuasan untuk rakyat, kekuasaan di pintu-pintu rakyat, melalui tradisi blusukan," kata dia.

"Kalau kita hitung berapa banyak blusukan pak Jokowi, berapa tangan pak Jokowi salaman, berapa foto yang dilakukan pak Jokowi dengan rakyatnya tanpa ada jarak sama sekali," ujar Sekjen PDIP ini.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menyampaikan, kegiatan ini membekali peserta dengan materi agar tim kampanye segera mengorganisasir kampanye darat. 

Senada dengan Hasto, waktu kampanye yang tinggal lima bulan diharapkan berisi pergerakan yang lebih masif dari pintu ke pintu.

"Nanti sepulang dari sini mereka memiliki bekal yang cukup agar pengetahuan yang sama bagaimana mengorkestrakan seluruh gerakan pemenangan," ujar Karding. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya