Yusril: Januari PBB Tentukan Sikap di Pilpres

Kuasa hukum pasangan capres cawapres Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • VIVA.co.id / Anwar Sadat

VIVA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, sikap maupun dukungan politik pada Pilpres 2019 akan ditentukan pada awal Januari mendatang. Sebelum sikap itu ditentukan, seluruh kader diberikan kebebasan untuk memberikan dukungan kepada siapa pun pasangan capres-cawapres dalam hal ini Prabowo Subianto-Sandiaga Uno atau Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Dewan Pengawas KPK Masih Rahasia

"Sementara seperti itu, sementara sebelum PBB mengambil keputusan pada bulan Januari, kalau ada anggota-anggota PBB mendukung Pak Jokowi atau Pak Prabowo silakan, tapi jangan membawa lembaga partai. Jangan membawa bendera partai. Pakai baju PBB secara pribadi tidak melarang karena memang kita tidak melarang karena partai ini demokratis," kata Yusril usai melakukan pertemuan tertutup dengan seluruh kader PBB di Asrama Haji Kota Padang, Senin 10 Desember 2018.

Yusril pun tak menampik jika keputusannya menjadi kuasa hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 sedikit banyak akan memberikan dampak positif terhadap partai. Tapi, dia menegaskan bahwa pada prinsipnya dengan siapa pun PBB itu bersahabat adalah demi kepentingan PBB itu sendiri supaya bisa lolos di DPR 2019.

PBB Resah, Sudah Dukung Jokowi tapi Masih 'Zonk'

"Jadi kita bisa berkawan dan bersahabat dengan siapa pun. Kita tidak ada lawan dan musuh, semua adalah teman satu dan lain hal itu sejauh mana membawa manfaat untuk PBB sendiri, itu penting. Januari tentukan sikap ya, mudah-mudahan. Biar agak jelas arah PBB ini. Ya aspirasi imbang. Ada yang minta PBB dukung Prabowo dan Jokowi, lumrah lah hal seperti itu terjadi," ujar Yusril.

Menurut Yusril, yang terpenting bagi PBB adalah perbedaan merupakan hal yang lumrah. DPP PBB sangat menghargai dinamika dan perbedaan pendapat yang terjadi. Ia memastikan perbedaan itu tidak akan membuat perpecahan.

Video Kisah Yusril Dikirimi Beras 20 Kg Tiap Bulan oleh BJ Habibie

"Dan saya menjelaskan kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh partai supaya PBB ini bekerja keras menghidupkan kembali fraksi PBB baik di pusat maupun di daerah. Ini menjadi target utama kita supaya fokus memenangkan PBB dan membentuk fraksi itu,” tuturnya.

“Sebab, dengan fraksi itu kita bisa berjuang dan dengan fraksi itu kita bisa mencalonkan orang menjadi presiden di tahun 2024, bisa calonkan bupati, gubernur, wali kota dan kita bisa mengajukan rancangan undang-undang dan perda yang menyerap aspirasi umat Islam serta rakyat dan kita mengawasi, mengawal jalannya pemerintahan itu dengan secara baik," kata Yusril.

Terkait target suara, Yusril menyebutkan, bagi PBB, sebenarnya yang paling penting yakni melewati target parliamentary threshold sebesar empat persen. Dia bersyukur jika PBB meraih enam hingga delapan persen suara.

Dia mengklaim, kekuatan PBB sudah terasa saat pendaftaran sebagai peserta pemilu pada Mei lalu. Walaupun sekarang ada gonjang-ganjing tentang kaitan pileg dengan pilpres, ada yang ragu-ragu dan bingung PBB mau bagaimana, Yusril menekankan bahwa pemilu masih lama, masih ada empat bulan lagi dari sekarang.

"Dalam empat bulan ini masih banyak hal apa yang terjadi. Jadi kita tidak khawatir dengan hal itu, karena pelan-pelan arah PBB itu akan jelas sekali yaitu kita fokus pada pileg, ya jangan terlalu pusing calon presiden. Karena tidak ada dari PBB (soal) calon presiden, tidak ada calon wakil presiden dari PBB. Jadi itu nanti diputuskan PBB pada bulan Januari. Kita penting sekarang fokus pada pileg saat ini," tutur Yusril. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya