Kubu Jokowi Tuding Sandiaga Diusir dari Pasar cuma Settingan

Calon wakil presiden, Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Peristiwa adanya penolakan kehadiran calon Wakil Presiden Sandiaga Uno di pasar, disebut sebagai skenario yang sengaja dirancang.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, memastikan bahwa penolakan berupa poster yang sengaja ditujukan kepada Sandiaga bukan datang dari pendukungnya.

Penolakan diketahui terjadi Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kami ingin tegaskan, bahwa ya boleh lah kita berskenario, tapi harus lebih canggih, lebih kreatif untuk membuat skenario itu," kata Ace di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Menurut Ace, publik bisa menilai sendiri video yang telah beredar luas di media sosial itu terungkap bahwa ada seseorang yang mengaku disuruh memasang poster. Ia menyebut, pihak kompetitor tengah memainkan skenario dizalimi ketika berkampanye turun ke masyarakat.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Poster bertuliskan penolakan serta dukungan terhadap Jokowi dinilai ingin menggiring bahwa tindakan itu dibuat oleh pendukung pasangan petahana. "Kan jelas sekali bahwa itu bagian dari seakan menjadi korban," kata dia.

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno

Ace yang juga politisi Partai Golkar itu menyebut, cara mencari simpati seakan mendapat penolakan mengindikasikan bahwa pasar selalu dijadikan komoditas politik oleh Sandiaga.

Lanjut Ace, gelagat itu juga telah dibaca oleh Jokowi, saat menyampaikan pernyataan beberapa waktu lalu. Saat itu Jokowi seolah menyindir Sandiaga yang datang ke pasar-pasar rakyat, kemudian mengatakan harga sejumlah bahan pangan tengah naik.

"Benar apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi ada orang kaya datang ke pasar-pasar, kemudian membuat gaduh di pasar, beli juga tidak, setelah itu balik. Saya kira, itu salah satu narasi yang nyata-nyata terjadi, pasar itu hanya sebagai komoditas politik belaka," kata dia. (ase)

Berita selengkapnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya