Megawati Tanya Kondisi Anak Krakatau dan Pengaruhnya di Jakarta

Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menyoroti potensi bencana di Indonesia. Apalagi memasuki Desember, musim penghujan dan beberapa daerah mengalami longsor.

Gunung Anak Krakatau Terus Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Salah satu yang menjadi sorotan Megawati, adalah aktivitas anak Gunung Krakatau, yang belakangan ini terlihat aktif mengeluarkan abu vulkaniknya.

"Ibu (Megawati) juga menanyakan bagaimana potensi anak Gunung Krakatau yang menunjukkan keaktifannya," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, saat membuka workshop tentang peta rawan bencana Indonesia, 'Antisipasi Dini terhadap Wilayah Rawan Bencana' di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis 13 Desember 2018.

Gunung Anak Krakatau Alami 415 Kali Gempa Letusan Sepanjang 2023

Hingga November 2018, anak Krakatau sudah meletus setiap hari. Bahkan, dalam akun Twitter Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo, pada 2 Oktober lalu terjadi 156 kali letusan yang melontarkan abu, pasir, dan lava pijar. Status Waspada.

Dengan kondisi itu, Megawati menginginkan agar ada peringatan dini atau early warning. Semua harus siap dengan kondisi bencana, apalagi Indonesia berada pada ring of fire. Maka Jakarta yang juga dekat dengan anak Krakatau itu, perlu persiapan.

Gunung Anak Krakatau Meletus Delapan Kali hingga Siang Ini

"Pengaruhnya di Jakarta ketika terjadi letusan apakah kita sudah mempersiapkan sebaik baiknya?" kata Hasto, menyampaikan pesan Megawati.

Lanjut Hasto, Megawati menceritakan bagaimana Jepang mempersiapkan antisipasi bencana. Bahkan, sudah diberikan pendidikan itu hingga ke anak-anak taman kanak-kanak (TK).

Megawati menegaskan, untuk mengantisipasi bencana harus dilakukan oleh semua pihak, tidak boleh ada persoalan ego sektoral. PDIP mengapresiasi kerja TNI dan Polri yang selalu terdepan serta cepat ketikan bencana terjadi.

"Potensi tanah longsor terjadi di mana-mana. Bagaimana kita punya langkah-langkah komprehensif lintas sektoral," kata Hasto. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya