TKN Jokowi Ofensif, PKS: Jangan Jejali Isu Gimmick Memicu Kegaduhan

Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK), Erick Thohir (kedua kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir mengatakan akan ofensif menghadapi serangan kubu lawan yang menyudutkan pasangan jagoannya. Kubu rival dari Badan Pemenangan Nasioal (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyindir pernyataan Erick.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?

Juru Bicara BPN, Suhud Alynuddin heran dengan pernyataan Erick. Menurutnya, jika ada yang memfitnah, maka seharusnya Jokowi sebagai presiden bisa menangkap pelakunya.

"Yang dimaksud ofensif itu apa? Jika betul ada yang melakukan fitnah, Pak Jokowi punya perangkat lengkap untuk menangkap pelakunya," kata Suhud melalui pesan singkat, Jumat 14 Desember 2018.

Tolak Pengesahan UU DKJ, PKS Bilang Gedung DPR Belum Dibangun di IKN

Ia meminta agar jangan membesar-besarkan hal yang tidak substansial. Sebab, saatnya fokus pada kampanye gagasan.

"Jangan lagi masyarakat dijejali dengan isu-isu gimmick yang hanya akan memicu kegaduhan," kata Suhud yang juga Sekretaris DPP PKS bidang polhukam itu..

Terima Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Sekjen PKS: Masalah Hukum Itu Lain Ceritanya

Kemudian, Suhud mengatakan pemerintah juga jangan anti kritik. Sekeras apa pun kritik yang disampaikan oleh masyarakat jangan disikapi secara negatif.

"Kritik di alam demokrasi hal biasa," kata Suhud.

Sebelumnya, Erick meminta agar jajaran tim kampanye tetap solid. Kata dia, saat ini bukan saatnya lagi seluruh struktur pemenangan menggunakan strategi bertahan menghadapi serangan yang menyudutkan pasangan mereka.

Selain laporan di Bawaslu, ia menyinggung isu-isu masih mengarah kampanye hitam masih terus terjadi.

"Sekarang kita bersama-sama solid. Yang tadinya kita defensif, kita menganggap ini juga merupakan kampanye yang baik. Tapi karena kemarin kita sudah diserang bahkan ada kampanye PKI segala, jadi mau tidak mau kita harus ofensif sekarang," kata Erick, Kamis, 13 Desember 2018. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya