Sindir PDIP soal Pengrusakan Atribut, Demokrat: Sutradaranya Sama

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kanan) didampingi Sekjen Hinca Pandjaitan (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menanggapi PDIP yang meminta kasus perusakan bendera Demokrat sebaiknya dilaporkan polisi tanpa harus perlu drama. Ia mempertanyakan bila setiap kerugian yang Demokrat derita selalu disebut sebagai drama.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Hinca meminta meminta PDIP mengurangi kata drama tersebut.

"Setiap kerugian yg kami derita selalu disebut drama? Bahkan, sekalipun ini drama, kami heran, tampaknya sutradara nya selalu sama," kata Hinca dikutip dari akun Twitternya @hincapandjaitan, Senin 17 Desember 2018.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Ia menambahkan Demokrat merasa diserang. Lalu ketika akan melakukan konferensi pers soal kerugian yang diderita malah disebut sebagai drama.

"Pola selalu seperti itu. Berulang," sebut Hinca.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Ia memastikan partainya telah melaporkan ke kepolisian terkait perusakan baliho Demokrat ini. Bahkan satu pelaku yang ditemukan juga sudah diserahkan.

"Jadi, kami pun himbau kepada PDIP, kurangi pemakaian kata 'drama'. Kita temui sutradara semua skenario ini, jangan-jangan dia sangat dekat," kata Hinca.

Baca: PDIP Imbau SBY Lapor Polisi Soal Atribut Demokrat Dirusak, Bukan Drama

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku gerah atas tuduhan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief. Tudingan itu tak berdasar karena langsung menyimpulkan kader PDIP di balik perusakan spanduk dan atribut Partai Demokrat di Riau.

Ketimbang menggerutu, Hasto menyarankan, Demokrat maupun Susilo Bambang Yudhoyono melaporkan perusakan itu ke polisi. Ia juga mendesak polisi mengusut dan mencari dalang perusak spanduk foto SBY dan atribut Partai Demokrat.

"Yang namanya PDI Perjuangan, kantor kita diserang pun pada 27 Juli 1996, kita tidak bermelodrama saudara-saudara sekalian. Kita tidak menuduh yang lain, kita menempuh jalur hukum," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya