Prabowo: Kalau Kita kalah Negara Ini Bisa Punah

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Calon presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengatakan, saat ini keinginan rakyat untuk perbaikan bangsa Indonesia semakin menguat dan terasa. Menurut Prabowo, saat ini rakyat di Tanah Air menginginkan pemerintahan yang bersih dari praktik pelanggaran korupsi.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Selain itu, rakyat menginginkan perbaikan dalam berbagai macam bidang, termasuk di bidang ekonomi.

Maka dari itu, Prabowo berpesan kepada seluruh kadernya yang hadir di acara Konferensi Nasional Partai Gerindra, agar berjuang untuk memenangi Pilpres 2019. Prabowo mengatakan, demi mewujudkan harapan rakyat, Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak boleh kalah.

Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik

"Jadi saudara, kita merasakan gerakan rakyat. Rakyat ingin perbaikan. Ingin pemerintahan yang bersih dan tidak korupsi. Karena itu, kita tidak bisa kalah. Tidak boleh kalah. Kalau kita kalah negara ini bisa punah, karena elite Indonesia saat ini selalu gagal melaksanakan amanah dari rakyat Indonesia," kata Prabowo di SICC, Sentul, Jawa Barat, Senin 17 Desember 2018.

Prabowo sangat yakin dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno mampu mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih dari praktik korupsi. Pemerintahannya akan memperbaiki kondisi bangsa Indonesia dalam waktu singkat.

Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?

"Saudara sekalian, kalau saya bersama tim saya yang di sini, yang kalian lihat, kalau kita tidak yakin kita bisa memperbaiki keadaan negara ini dengan cepat, kita tidak akan maju untuk jadi calon presiden. Saya siap maju karena saya yakin kita bisa memperbaiki keadaan negara dalam waktu yang singkat," ujarnya.

Mantan danjen Kopassus ini mengatakan, apabila seorang pemimpin sudah tidak dapat memperbaiki apa yang dipimpinnya, maka lebih baik pemimpin tersebut diganti. 

"Kenapa harus ribut ganti pemimpin, kalau pilot pesawat sudah kelihatan kurang handal, kan lebih baik pilotnya diganti. Kalau pengemudi taksi kelihatannya salah jalan terus, apa gak lebih baik diganti?" ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya