Wanda Hamidah: Tak Boleh Ada Lagi Anak Tidak Sekolah

Wanda Hamidah Dipecat PAN
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA - Politikus Partai Nasdem, Wanda Hamidah, menegaskan bahwa untuk memajukan bangsa tidak boleh ada lagi anak yang putus sekolah. Apalagi di era revolusi industri 4.0 yang memerlukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa

"Tidak boleh ada lagi anak yang tidak sekolah," kata Wanda melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Desember 2018.

Namun, mantan artis ini menyadari biaya sekolah saat ini cukup mahal. Sehingga menjadi permasalahan bagi rakyat kecil yang ekonominya hanya cukup untuk makan.

Heboh Uang Jajan Anak Artis, Arie Untung dan Fenita Arie Terapkan Kesederhanaan

Sebab itu, Wanda mencoba berusaha membantu masyarakat khususnya yang anak-anaknya tidak sekolah. Ia akan membantu memperjuangkan hak-hak pendidikan dengan cara melakukan advokasi.

"Kalau ada kesulitan pendidikan nanti kita akan advokasi. Nanti catat saja, nama anak, sekolah di mana, kalau belum sekolah, alasannya apa," ujarnya.

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Wanda mengatakan faktor utama yang mereka keluhkan adalah biaya masuk sekolah. Mereka putus sekolah lantaran banyak biaya tambahan yang dibebankan kepada siswa.

"Ada sejumlah anak-anak di sana awalnya sudah sekolah, tapi karena biaya gedung mesti dilunasi akhirnya sekolahnya putus di tengah jalan karena tidak sanggup bayar," katanya.

Kondisi ini diamini oleh salah satu warga Kramat Jati, Tika. Kepada Wanda, Tika mengeluhkan beban biaya pendidikan di ibu kota sangat tinggi.

"Bayarnya itu nyicil tapi kalau sudah masuk itu harus lunas. Itu yang menjadi beban kita," ujar Tika.

Tika mengaku ingin semua anak-anak di sana mengenyam pendidikan, karena sangat penting untuk memajukan daerahnya. Sehingga harapannya, Wanda yang akan maju menjadi calon legislatif dapat membantu mendavokasi permasalahan ini.

"Saya ingin warga di sini ini maju, saya tidak mau mereka menjadi tidak berdaya karena kurangnya pendidikan," tutur Tika. (hty)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya