Usul Capres Tes Baca Alquran, Gerindra: Tak Perlu Dilayani

Momen Haru Jokowi-Prabowo.
Sumber :
  • Biro Pers Istana.

VIVA – Politikus Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i, menilai undangan uji baca Alquran untuk calon presiden dan calon wakil presiden dari da'i di Aceh tidak perlu dilayani. Sebab, itu bukan untuk calon kepala daerah lain, melainkan untuk calon kepala daerah di Aceh.

Viral Seorang Pria Jadi Mualaf Setelah Lakukan Hal Unik Ini di Masjid

Menurut Syafi'i, yang terpenting dalam beberapa waktu ke depan hingga pemilihan umum April 2019 mendatang adalah masing-masing capres semakin terbuka menyampaikan programnya.

"Uji baca Alquran tidak perlu dilayani, bukan untuk capres-cawapres. Yang penting, masing-masing calon semakin terbuka memaparkan programnya, artinya program bukan untuk menarik hati rakyat tapi yang substansi," kata Syafi'i saat dihubungi VIVA, Minggu, 30 Desember 2018.

Terpopuler: Pembakar Alquran Dikabarkan Tewas, Wanita Mualaf Meninggal hingga Pakistan Geser RI

Syafi'i menambahkan, program yang disampaikan bukan harapan palsu. Terlebih program yang telah disampaikan sebelumnya tidak dilaksanakan.

"Bukan program yang PHP, program yang tidak dilaksanakan, malah yang dikhawatirkan pemilih sebelum pemilihan itu yang terjadi," ucapnya.

Jadi Contoh Toleransi, Terowongan Penghubung Istiqlal dan Katedral Jadi Sorotan Dunia

"Bukan juga kebijakan impor yang luar biasa, penempatan tenaga kerja asing. Menambah utang yang semakin membebani rakyat, bukan itu," tambahnya.

Syafi'i berharap, program yang dipaparkan betul-betul substantif. Masing-masing capres memang memastikan pemilu ini tidak ada kecurangan, jujur dan adil.

"Selain itu, tidak perlu lah menyerang pihak yang berkompetisi. Biarkan menyampaikan program yang akan disampaikan," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishaq, mengatakan bahwa organisasinya yang mengkhususkan diri pada pengembangan dakwah dan syiar Islam hendak turut serta mengambil peran dalam pesta demokrasi Pemilu 2019.

Peran itu di antaranya berupaya memberikan pendidikan politik kepada rakyat, khususnya yang beragama Islam, soal kapabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam memanifestasikan nilai-nilai keislaman dan keimanan.

Adapun tujuan dari maksud menguji kemampuan membaca Alquran ialah merujuk pada hal yang telah diterapkan selama bertahun-tahun kepada setiap pasangan calon pemimpin di Aceh, baik legislatif maupun eksekutif.

"Dalam kacamata kami, sekurang-kurangnya dapat membaca dengan baik ayat-ayat suci Alquran. Kami memandang perlu dan mendesak supaya diadakannya suatu forum untuk tes uji kemampuan baca Alquran terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden,” kata Marsyuddin dalam keterangannya yang diterima, Sabtu, 29 Desember 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya