Bela Andi Arief, Demokrat Sindir Kepercayaan Publik ke KPU Menurun

Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon (kanan)
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyebut informasi hoax tujuh kontainer surat suara sudah menyebar sebelum ada cuitan koleganya, Andi Arief. Jansen menegaskan, bukan Andi yang menyebarkan informasi itu.

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

Dia menekankan, justru Andi yang mengingatkan dengan meminta cek kebenaran kabar tujuh kontainer itu.

"Supaya tidak jadi fitnah, harap dicek, dia (Andi) tekankan lagi. Karena, ini kabar sudah beredar. Sebelum Andi ngetwit, itu pun sudah ada yang lain-lain juga ngetwit, tapi karena tidak ke publik. Kemudian, tidak dijadikan rujukan oleh media," kata Jansen ketika dihubungi, Kamis 3 Januari 2018.

Andi Arief Prediksi Nol Persen Kemungkinan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Menang di MK

Terkait tim sukses Joko Widodo yang merasa dirugikan atas adanya isu itu, Jansen menilai, seharusnya mereka lebih dulu meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengecek kebenaran. Bukan, justru sebaliknya malah menyerang Andi Arief.

"Kalau kemudian pihak 01 merasa dirugikan, seharusnya di kesempatan pertama mereka meminta KPU untuk mengecek, itu kan merugikan mereka," tutur Jansen.

Ditengah Wacana Jokowi Pemimpin Koalisi, Andi Arief Usul Prabowo Bentuk Setgab Seperti Era SBY

Baca: Isu 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos, Andi Arief: Hasto Buta Huruf

Soal anggapan skenario mendiskreditkan KPU, Jansen menilai, sebelum ada kasus ini kepercayaan terhadap KPU memang sudah menurun. Dia mencontohkan, soal pemakaian kotak suara kardus hingga persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang belum selesai.

"Jadi, memang harus diakui sedikit banyak kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu ini agak turun hari-hari ini. Iya kan. Masih di ingatan kita, persoalan kotak suara dari kardus, belum lagi persoalan DPT," kata Jansen.

Baca: Andi Arief Mau Dipolisikan, Demokrat: Harusnya Mereka Berterima Kasih

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin merasa dirugikan atas menyebarnya isu tujuh kontainer surat suara tercoblos nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka juga menilai, penyebaran berita hoax ini menunjukkan adanya pemakaian suatu skenario untuk membuat lembaga, termasuk KPU menjadi tidak dipercaya publik.

"Kami jelas dirugikan dengan permainan skenario ini. Karena dituduh berbuat curang," kata juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily lewat pesan tertulisnya, Kamis 3 Januari 2018. (asp)

Baca: Hoax Surat Suara Tercoblos, Tim Jokowi Merasa Dirugikan
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya