- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Politikus senior Partai Amanat Nasional atau PAN, Amien Rais menilai, selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo, demokrasi mengalami perubahan.
Amien yang juga Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menganggap Jokowi emoh terhadap demokrasi.
"Jadi, untuk demokrasi sudah berat sekali, karena ada tiga ciri otoriterisme dan pak Jokowi itu emoh demokrasi," kata Amien dalam diskusi ‘Refleksi Malari, Ganti Nahkoda Negara?’ di Seknas Prabowo-Sandi kawasan Menteng, Jakarta, Selasa 15 Januari 2019.
Amien menjelaskan, ciri pertama otoriterisme adalah kubu oposisi harus dikempiskan. Menurut dia, partai yang tak merapat pemerintahan akan dikucilkan.
"Nah, ini Om Joko memang pekerjaannya mengempiskan oposisi. Jadi, partai yang tak bergabung dikucilkan, sudah ketakutan, dan itu yang terjadi," ujarnya.
Amien melanjutkan, ciri kedua otoriterisme adalah mencoba menguasai media. Kata dia, Jokowi sudah berhasil menguasai hampir 95 persen.
"Om joko luar biasa, ini orang Solo memang hebat sekali. Dari tukang kayu, wali kota, jadi gubernur belum selesai, kemudian muncul sebagai capres dan berhasil. Ini memang luar biasa," lanjut Ketua Dewan Kehormatan PAN itu
Kemudian, Amien menambahkan, ciri ketiga otoriterisme yaitu dalam pemerintah saat ini terjadi korupsi berskala besar. Ia pun mengklaim, bila Jokowi tak lanjut dua periode, mafia kekuasaan mesti diungkap.
"Di mana pun juga korupsi terbesar, pasti ada di istana dan sekitarnya. Sehingga, saya katakan dengan berani, nanti kalau ada pergantian presiden, saya kira mafia dalam kekuasaan harus kita angkat kepermukaan," katanya. (asp)
