Demokrat: Tugas Komnasham Gebrak Meja Presiden Bukan Meja Kapolri

Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Tim gabungan yang dibentuk untuk mengusut kasus teror terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kritikan dari Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Rachlan Nashidik. Rachlan heran dengan rekomendasi yang disebut dari Komnasham kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Tugas Komnasham itu menggebarak meja presiden bukan meja kapolri. Dalam sejarah itu menggebrak presiden, baru kali ini Komnasham memberikan rekomendasi kepada kapolri," kata Rachlan dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, dengan tema ‘penegakan hukum di mata 01 & 02, Selasa malam, 15 Januari 2019.

Dia menyinggung rekomendasi ini karena pihak Polda Metro tak bisa menyelesaikan kasus Novel sehingga dibantu ke Polri. Maka itu, terbentuklah tim gabungan untuk mengusut kasus Novel.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Bagi dia, tim gabungan ini seharusnya tak perlu merekomendasikan ke Polri. Cara Komnasham menurutnya seperti kerja Kompolnas.

"Itu tugasnya Kompolnas. Dalam konteks tim pembentukan gabungan, ada kebingungan," sebutnya.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Kemudian, ia pun menyindir bila memang ada pembentukan tim gabungan maka harus serius. Ia mencontohkan seperti pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta kerusuhan Mei 1998. Begitupun ketika pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir yang dinilainya cukup serius karena memrlukan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2004 yang diteken presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.

Terkait kasus teror terhadap Novel, hampir dua tahun masih misterius. Pada 11 April 2017, Novel disiram dengan air keras sehingga menyebabkan luka parah di bagian mata sebelah kiri. Penyidik senior KPK itu pun sampai menjalani perawatan selama setahun di Singapura.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024