Sentil Ferdinand Hutahaean, Tim Jokowi: Hoax dan Sangat Tendensius

Wakil Direktur Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melontarkan penyelesannya karena pernah menjadi relawan pendukung Joko Widodo di Pilpres 2014. Ferdinand mengaku salah mendukung Jokowi.

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan, menyentil Ferdinand. Bahkan, Verry menyebut kritikan Ferdinand itu malah memunculkan hoax baru.

"Pertama, adanya pernyataan yang hoax. Hoax pertama adalah statement pemodal politik Pak Jokowi. Disampaikan saja kalau memang ada informasi tentang itu disampaikan saja supaya tidak menjadi fitnah," ujar Verry, kepada VIVA, Senin 21 Januari 2019.

Jokowi Bakal Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk dalam RAPBN 2025

Verry yang juga Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) itu mempersoalkan pernyataan Ferdinand, terkait banyak tokoh yang mengatur Jokowi. Itu juga dianggapnya hoax.

Malah yang ia ketahui, Jokowi tegas dalam mengambil keputusan. Tapi, memang sangat terbuka dengan berbagai masukan.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

"Jadi sangat tidak benar kalau ada statement seperti itu. Kalau Pak Jokowi sangat akomodatif, mendengar masukan dari berbagai pihak itu benar. Tapi, ketika sampai titik pengambilan keputusan, Pak Jokowi sangat tegas," kata Verry.

Maka itu, ia meminta Ferdinand lebih baik menyebut langsung pihak yang dimaksud. Dia juga menilai, ada beberapa narasi negatif yang disampaikan yakni mengenai pemerintahan Jokowi yang sangat gemar berutang. Bahkan menggunakan istilah utang yang ugal-ugalan.

"Jadi, statement mengenai utang yang ugal-ugalan kemudian seolah-olah sangat senang berutang, ini berbahaya sekali," katanya.

Baca: Elite Demokrat: Saya Menyesal Pernah Mendukung Jokowi

Dia mengatakan, peraturannya memang membolehkan utang dengan batas tertentu. Saat ini, nominal utang masih 29 persen dari APBN yang dinilainya masih aman. Kemudian, lanjut Verry, utang digunakan oleh pemerintah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Apa itu dimulai dari fundamental infrastruktur misalnya. Pengentasan kemiskinan melalui PKH, pendidikan, kesehatan. Jadi sangat tidak benar kalau pemerintah 4 tahun ini ugal-ugalan utang," jelasnya.

Verry juga menyindir soal pernyataan Ferdinand mengenai asing diundang masuk ke Indonesia. Dia mengingatkan, negara manapun tidak akan bisa menolak terhadap investasi.

Namun, harusnya Ferdinand juga paham, bahwa di sisi lain justru Presiden Jokowi sangat tegas terhadap asing. Seperti pengambil alihan Blok Rokan di Riau dan Freeport Papua, yang sudah puluhan tahun dikuasai asing. "Ini menunjukkan ketegasan, dan sekali lagi informasi yang disampaikan oleh Bang Ferdinand ini sangat sangat tendensius dan tidak benar," katanya.

Ferdinand juga menyinggung Kabinet Kerja Jokowi yang dinilainya tidak proporsional. Verry mengatakan justru sebaliknya. Buktinya, banyak menteri yang dapat penghargaan dunia, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Menlu Retno Marsudi, hingga Menkeu Sri Mulyani.

Ia balik menyindir Ferdinand, yang pada saat Jokowi maju Pilgub DKI hingga Pilpres 2014, adalah pendukung setia Jokowi. Bagi dia, cara Ferdinand tak elok dengan aktif menjelek-jelekan dengan informasi hoax.

"Jadi bagi kami kalau mau berpindah partai berpindah haluan pindah saja. Mau berpindah keputusan siapa yang dipilih pindah saja, tapi tidak perlulah kemudian menjelek-jelekkan atau memberikan informasi yang bersifat hoax," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya