Soal Najwa Shihab, Tim Jokowi Serahkan ke KPU

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus

VIVA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menanggapi penolakan Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi terhadap Najwa Shihab yang dipertimbangkan menjadi moderator debat capres.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ia menyerahkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan syarat moderator dan panelis harus imparsial, alias adil.

"Kami sekarang, serahkan semua pada KPU. Kami cuma minta satu saja, siapapun modetor dan panelis itu adalah sosok yang imparsial. Imparsial terhadap siapa, ya terhadap 01 dan 02," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Arsul menegaskan, TKN tak akan menyuarakan menerima atau menolak orang per orang. Tetapi, dia menyerahkannya pada KPU, baik soal polemik 'bocoran kisi-kisi' hingga panelis dan moderator.

"Terkait imparsialitas itu, kami minta tentu KPU tidak hanya mengatakan, oh kayaknya ini imparsial, ini orangnya. Lihatlah track record-nya, karena kan contohnya sudah ada. Waktu itu kan, kami tolak BW (Bambang Widjojanto) misalnya. Kan, kemudian begitu kita tolak, enggak jadi. Itu kan, kemudian langsung muncul di barisannya 02," katanya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Arsul menambahkan, persoalan debat tak perlu lagi ada kesepakatan antarpaslon. Sehingga, KPU akan diuji apakah nantinya akan memilih orang yang imparsial.

"Kami ingat kan KPU itu, lihatlah rekam jejaknya. Rekam jejak itu tidak hanya dalam bentuk, misalnya kolaborasi fisik, misalnya Pak BW di pilgub 2017, atau apa itu jadi tim. Tapi kolaborasi psikis, pikiran intelektual itu juga harus dilihat," kata Arsul.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan itu mencontohkan, misalnya perlu dilihat juga rekam jejak seseorang yang selalu membenarkan pernyataan salah satu paslon dalam tulisan atau media sosialnya.

"Orang terserah, daripada nanti kami usul-usul jadi ramai lagi," kata Arsul. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya