- VIVA.co.id/Mardani Ali Sera
VIVA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera, mengharapkan ada pendalaman dalam debat capres kedua hingga hal teknis. Bahkan 'dikuliti' pernyataannya.
"Publik harapannya minta agar capres kita ini betul-betul diuji secara utuh mendalam," kata Mardani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 24 Januari 2019.
Mardani menambahkan pernyataan para kandidat harus dikuliti kelebihan visinya sehingga jawabannya tak hanya normatif.
"Kalau misalnya pengen swasembada pangan Pak Prabowo ayo bagaimana caranya, berapa anggarannya, apa roadmap-nya, mana KPA-nya," katanya.
Dia mencontohkan misalnya Jokowi bangga dengan infrastruktur, dari mana uangnya. Lalu, bagaimana cost and benefit-nya dan utang luar negerinya.
"Lihat tol-tol, sekarang ini tol yang ghost tol, tol hantu atau tol benar. Nah, itu perlu ada pendalaman," kata Mardani.
Mardani ingin agar moderator atau panelis yang mengejar pertanyaan tersebut sehingga ini menjadi edukasi publik yang baik.
"Oh saya bangga punya capres-cawapres yang baik, yang pandai. Saya bangga punya capres-cawapres yang besar hati. Kalau kemarin cukup sedih disuruh apresiasi, dua-duanya nggak ada yang apresiasi, padahal kami yakin dua-duanya ini putra terbaik bangsa," kata Mardani.
Menurutnya, seharusnya sebagai putra terbaik bangsa punya attitude di ruang publik. Apalagi puluhan juta yang melihat debat. Ia pun mencontohkan bagaimana seharusnya Jokowi dan Prabowo saling mengapresiasi.
"Saya kagum Pak Jokowi ini luar biasa kerja keras, tapi menurut saya ini kurang kerja keras kan boleh kan gitu. Pak Jokowi bisa, Pak Prabowo ini pejuang, maju terus sebagai capres tapi gagal terus. Tapi saya apresiasi. Kan bagus tuh kan," kata Mardani.
Ia menilai debat capres kedua ini akan menjadi ujian kepemimpinan yang utama. "Karena itu, KPU, kami berharap betul-betul berpihak pada publik," kata Mardani.