- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Dukungan seorang warga negara Indonesia terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di ruang sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menarik perhatian. Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) menilai dukungan tersebut sebagai bukti Prabowo dicintai.
Juru Kampanye BPN, Nizar Zahro, mengatakan kemunculan video itu bukti Prabowo-Sandi adalah pemimpin yang dirindukan.
"Ya kita bersyukur saja, ini bukti bahwa Bapak Prabowo dicintai semua kalangan. Sosok pemimpin yang dirindukan. Rindu akan adanya pemimpin yang tegas, berwibawa dan dirindukan pula dapat membawa nama harum bangsa ke mancanegara," kata Nizar saat dihubungi VIVA, Selasa, 12 Februari 2019.
Nizar menjelaskan, sebelumnya Prabowo-Sandi juga dapat dukungan dari jemaah yang ada di Mekah, Madinah dan lainnya. Ini semakin membuat BPN optimistis menang di pilpres nanti. "Kami bersyukur dan makin optimis Prabowo-Sandi menang," ucapnya.
Nizar menuturkan, ada perasaan masyarakat yang menilai penegakan hukum saat ini terkesan brutal dengan mengkriminalisasi oposisi. Pada saat bersamaan rakyat juga merasa tidak nyaman dengan harga sembako yang mahal, kebutuhan lainnya juga tak terjangkau.
"Kondisi inilah mungkin yang mendorong elemen masyarakat untuk memberi dukungan kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno," katanya.
Bukan Perintah BPN
Sikap WNI yang mendukung Prabowo-Sandi di ruang sidang PBB itu adalah urusan pribadi. Sikap WNI tersebut juga bukan merupakan perintah dari BPN.
"Termasuk ada aktivis tiba-tiba mendukung di ruang sidang PBB, itu kan bukan wilayah kami, itu hak dan tanggung jawab yang bersangkutan. Jadi bukan perintah kami, bukan permintaan kami," kata Juru Debat BPN, Riza Patria, di gedung DPR, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.
Dia menekankan bila ada individu yang menyatakan dukungan ke Prabowo di mana pun tempatnya, maka menjadi urusan pribadi. Sebab, BPN tak bisa mengatur agar pendukung menyuarakan dukungannya di suatu tempat.
"Di acara-acara kampanye Pak Jokowi juga ada yang pakai dua jari. Kemarin saya lihat di acara alumni SMA sampai dikeluarin begitu, itu kan spontanitas," kata Riza. (ase)
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.
