Tanggapan Gerindra soal Kesedihan Ibunda Sandiaga Uno

Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkampanye di Lapangan Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu, 10 Februari 2019.
Sumber :
  • BPN Prabowo-Sandi

VIVA – Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria menanggapi soal ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno yang sedih, karena putranya disebut bak bermain peran, sehingga dipanggil dengan sebutan Sandiwara Uno.

Sudaryono Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Menurut Riza, senada dengan Mien, dia mengenal Sandi sosok yang apa adanya dan tak suka dengan pencitraan.

"Tidak perlu, kan dia kerjanya memang lari, berenang, main basket. Kan, tidak perlu harus menjadi petinju seperti pak Jokowi, tak perlu main panahan, tidak perlu naik Cooper, tidak perlu naik moge, pakai jaket pakai rompi, tidak perlu begitu. Apa adanya," kata Riza di gedung DPR, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.

Nasib Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Pasca Putusan MK

Ia menjelaskan, Sandi sejak dahulu memang sudah senang memakai kaus, sepatu kets, memakai jam tangan sport, dan bermain basket. Bahkan, pribadi Sandi tak berubah mulai dari sebelum menjadi cawagub hingga menjadi cawapres.

"Tentu, ibunya kecewa sebagai orangtua yang mendidik anaknya dengan baik, santun, ramah, beretika dibilang bersandiwara. Pribadi Sandi, semua apa adanya," kata Riza.

MK Tolak Gugatan Pilpres, Gerindra Jatim: Saatnya Semangat Memajukan Bangsa

Politikus Gerindra itu melanjutkan bahwa figur Sandi bukan orang yang bersandiwara dan tidak pernah merekayasa suatu hal. Rekam jejak Sandi, kata dia, bukan pembohong.

"Semua keluarga kan tidak terlibat, tapi kan orangtua boleh dong menyampaikan pendapat bahwa anak saya tidak pernah bersandiwara. Anak saya anak yang baik, yang santun, yang ramah, yang sopan, punya budi pekerti yang baik itu kan sesuatu yang biasa," ujar Riza. (asp)

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Tegaskan Prabowo-Gibran Menang Bukan karena Bansos: Semoga No Debat!

Politikus Gerindra Dedi Mulyadi menegaskan putusan MK meneguhkan kemenangan Prabowo-Gibran bukan karena bansos tapi kehendak rakyat

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024