Arsul Sani: Struktur TKN Sudah Fix, Tak Mungkin Ditambah

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pengarah TKN Jusuf Kalla yang menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak masuk ke dalam jajaran TKN. Ia menegaskan anggota TKN tak mungkin ditambah.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Saya kira kan begini. Memang tidak ada juga istilah masuk TKN. Karena yang namanya struktur TKN itu sudah fix. Tidak mungkin ditambah," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

Ia menambahkan yang mungkin dilakukan hanya mengurangi anggota TKN. Sebabnya bisa karena alasan berhalangan tetap, meninggal, sakit, atau tak bisa melaksanakan tugas.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Jadi ngga bisa diganti ganti. Contoh misalnya Pak Karding menjadi wakil ketua TKN karena beliau Sekjen PKB. kemudian sudah didaftarkan," kata Arsul.

Lalu, ia menambahkan Karding digeser dari jabatan Sekjen PKB. Kini Hanif Dhakiri yang menjabat sebagai Sekjen PKB, tapi Hanif tetap tak terdaftar sebagai anggota TKN.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Jadi pernyataan Pak JK harus dibaca dalam konteks seperti itu. Itu saja," kata Arsul.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok yang menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. JK menilai masuknya Ahok belum tentu menggaet suara untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Bagi yang konsisten dengan apa yang terjadi pada Ahok, tentu tidak mau milih," kata JK di kantor Wapres di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.

Karena itu, Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini menyarankan Ahok untuk menepi dulu dari dunia politik. Dia meminta Ahok untuk bersantai saja dulu.

"Jadi ya lebih baik, tenang-tenang Pak Ahok. Jalan-jalan dulu, karena dia Ahok kan sudah 4 kali pindah partai juga," kata JK.

Mengenai apakah Ahok perlu masuk TKN untuk membantu suara Jokowi, JK meminta jangan. Dia menilai bisa ada dampak negatif terhadap suara Jokowi-Ma'ruf nanti.

"Kalau saya sebagai Dewan Pengarah, jangan!" kata JK.

"Alasannya tadi, berakibat lagi orang mengingat, oh ini Pak Jokowi didukung oleh penista agama. Kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara lagi," kata dia.

Ahok sendiri dengan tegas mengatakan alasan bergabung dengan PDIP karena sudah sesuai dengan garis ideologinya. Ahok juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (jhd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya