Fahri Hamzah Minta Pemerintah Klarifikasi Kabar Prabowo Dilarang Salat

Fahri Hamzah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, ikut menyoroti soal Capres RI nomor 02 Prabowo Subianto yang dilarang salat Jumat di salah satu masjid di kota Semarang. Fahri mencurigai, dibalik pelarangan salat Jumat kepada Prabowo, ada campur tangan dari penguasa.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Saya agak curiga bahwa memang kaki tangan kekuasaan itu terlalu jauh itu untuk intervensi hal hal yang sifatnya itu pribadi. Orang pergi salat Jumat kan peribadatan pribadi. saya memang mendengar ada keluhan dari tim Pak Prabowo bahwa mereka dibatasi untuk ketemu masyarakat. saya kira KPU dan Bawaslu itu harus aktif mengadvokasi pemilu yang independen," kata Fahri di Komplek DPR RI Jakarta, Kamis 14 Februari 2019

Jika memang tidak ada campur tangan dari penguasa saat ini, mestinya pemerintah ikut memberikan klarifikasi dan penegasan bahwa tidak ada pelarangan bagi siapapun untuk salat dan beribadah di masjid manapun. Presiden sebagai Kepala Negara juga harusnya dapat tegas memerintahkan kepada bawahannya agar tidak melarang seseorang untuk salat di masjid manapun.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kan tugasnya Menteri Dalam Negeri, Kapolri, harusnya Kapolri atau Menkopolhukam itu bicara dari panggung istana presiden, presiden ini enggak paham yah. Dia ngomong begini, eh itu masjid tidak ada larangan. Siapapun itu boleh salat dimanapun. Jangan main main ngelarang orang," kata Fahri

Menurut Fahri, jika dibiarkan, pelarangan salat terhadap Prabowo justru akan mengikis rasa kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu. 

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Ini tidak sehat. Nanti ini akan dipersepsi oleh orang sebagai ketidakadilan, dan ketidaknetralan penyelenggara pemilu dalam hal ini pemerintah," ujarnya. (ren)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024