Jokowi Undang Bos Bukalapak, TKN Singgung Pemimpin Lempar Asbak

Sekretaris TKN dan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menjelaskan apa yang dilakukan Jokowi dengan mengundang CEO Bukalapak, Ahmad Zakky, sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap produk karya anak bangsa. 

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Hal itu dikemukakan Hasto menanggapi pernyataan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, yang menyatakan bahwa Jokowi ketakutan dengan pengaruh media sosial setelah mencuat tagar #uninstalJokowi.

Dalam setiap kesempatan, Jokowi selalu mempromosikan Bukalapak, termasuk beberapa karya anak bangsa lainnya seperti Gojek. 

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

"Pak Jokowi kan mengapresiasi karya pemuda yang visioner, yang kemudian mampu membuat sebuah bisnis startup yang kemudian menjadi unicorn. Ini kan sesuatu yang diapresiasi Pak Jokowi. Enggak ada yang ditakutkan. Yang ditakutkan Pak Jokowi hanya rakyat dan rakyat pun berpihak pada Pak Jokowi," ujar Hasto, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Februari 2019.

Dengan mengundang Ahmad Zakky, menurut Hasto, malah bisa menyelesaikan masalah. Mengingat pascacuitan Zakky yang diasumsikan tidak mendukung Jokowi, banyak gerakan uninstall terhadap Bukalapak. 

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Hasto mengatakan, dalam memimpin Indonesia tidak bisa dilandaskan pada kemarahan. Lantaran itu, apa yang dilakukan Jokowi dengan mengundang Zakky, sebagai cara cepat Kepala Negara agar rakyat tidak marah ke Bukalapak, yang asli buatan anak bangsa. 

"Apa pun di dalamnya juga ribuan karyawan bekerja, inilah yang kemudian dilakukan Pak Jokowi. Tindakan emosional itu tidak diperlukan dalam memimpin republik ini," kata Hasto. 

Menurut dia, justru Jokowi menunjukkan kepemimpinan nasional yang sabar, tidak marah-marah. Sekjen PDI Perjuangan itu bahkan menyindir pemimpin yang pernah melempar asbak dan telepon genggam. 

"Jadi Pak Jokowi menunjukkan dengan pertemuan, memimpin negara ini tidak boleh emosi. Tidak boleh digelorakan oleh emosi. Maka melempar asbak, handphone, itu larangan bagi pemimpin. Enggak boleh mengelola negara dengan emosi," katanya. 

Sebelumnya, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengatakan kemunculan tagar #UninstallJokowi yang sempat heboh akan berpengaruh negatif terhadap Jokowi sebagai capres petahana.

Menurut Ferdinand, kedatangan Zaky yang diundang Istana untuk berdialog langsung karena Jokowi sudah merasa dirugikan. Sebab, mengingat #UninstallJokowi yang sempat jadi trending topik dunia pada Jumat, 15 Februari 2019.

"Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Uninstall Jokowi di tengah publik yang mana tagar tersebut meluas hingga menjadi trending topik dunia. Jokowi merasa dirugikan dan sangat ketakutan dengan pengaruh medsos," ujar Wakil Ketua Direktur Hukum BPN itu, Sabtu malam, 16 Februari 2019. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya