Tim Prabowo Curiga Jokowi Cuma Incar Kredit Politik Divestasi Freeport

Anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said.
Sumber :
  • Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mencurigai calon presiden petahana Joko Widodo sekadar mencari manfaat politik dari upaya divestasi saham Freeport Indonesia.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Menurut Direktur Materi Debat BPN, Sudirman Said, upaya divestasi yang diinisiasi itu dinilai terburu-buru.

"Prosesnya seperti itu, jangan-jangan karena saking kepengennya dapat kredit politik," ujar Said usai diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Februari 2019.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Said menyampaikan, divestasi seharusnya dilakukan secara perlahan. Freeport di antaranya harus menyelesaikan sejumlah kewajibannya dulu, seperti membangun smelter. Kemudian, ikut menyelesaikan masalah-masalah lingkungan yang timbul dari aktivitas usaha mereka.

"Kalau ini kan, kewajibannya kita ambil alih secara tiba-tiba. Kemudian risikonya kita gendong," ujar Said.

Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

Said menegaskan, terburu-burunya proses divestasi pada akhirnya justru membuat Indonesia juga lebih banyak menanggung kerugian. "Kita mengabaikan risiko-risiko yang lebih jauh merugikan," ujar Said.

Sebelumnya, Sudirman menyindir upaya renegosiasi perpanjangan kontrak perusahaan yang menambang emas di Papua itu di Indonesia pada Oktober 2015.

"Saya ungkap ini karena ini hak publik untuk mengetahui di balik keputusan ini," ujar Said.

Menurut Said, pertemuan berlangsung tak terjadwal di agenda presiden yang disusun Sekretariat Negara pada 6 Oktober 2015. Said yang masih menjabat menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kala itu, diminta ajudan presiden untuk ke Istana Merdeka, Jakarta pada pagi.

"Sebelum masuk ke ruang kerja, saya dibisiki oleh asisten pribadi presiden, (dikatakan) 'Pak menteri, pertemuan ini tidak ada’," ujar Said.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya