Dukungan Pemilih Muslim Turun karena Habib Rizieq, PDIP: Tak Berkaitan
- VIVA/Eduard
VIVA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru jelang Pemilu 2019. Hasil survei diketahui bahwa dukungan pemilih Muslim ke PDIP terus mengalami penurunan, karena aksi 212 dan imbauan Habib Rizieq Shihab.
Elite PDIP, Eva Kusuma Sundari, merespons hasil LSI Denny JA. Ia menyebut kedua faktor tersebut tak berkaitan.
"Menurutku tak berkaitan, faktor yamg dugaanku berpengaruh adalah karena parpol-parpol nasionalis kerja keras sehingga Nasdem dan Perindo misalnya, naik elektabilitasnya, jauh dari ramalan awal," kata Eva saat dihubungi, Kamis 21 Februari 2019.
Menurutnya, Nasdem dan Perindo sama captive market-nya dengan PDIP. Lalu pada survei, PDIP masih menjadi tempat berlabuh umat Islam terbesar bahkan meningkat dari sebelumnya, maupun kelompok minoritas.
Dia optimistis pemilih yang makin cerdas akan memilih partai di Pemilu 2019.
"Ketiga, pemilih makin independen, mereka concern ke data dan fakta yang didebatkan di sosial media. Ini cocok dengan temuan Eep Syaifulah bahwa himbauan tokoh kurang berpengaruh. Zaman big data gini, pemilih makin punya otoritas pribadi," kata Eva.
Baca: Imbauan Habib Rizieq Buat Suara PDIP dari Pemilih Muslim Tergerus
Sebelumnya, LSI Denny JA merilis hasil terbaru menjelang perhelatan Pemilu 2019. Dari hasil survei, diketahui dukungan kepada PDIP dari kalangan pemilih Muslim terus mengalami penurunan.
Perbandingan dalam survei bila pada Desember 2018, jumlah suara PDIP di kalangan pemilih Muslim sebesar 24,6 persen. Namun, pada Januari 2019, jumlah tersebut turun menjadi 18,4 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat suara PDIP di kalangan pemilih Muslim tergerus. Salah satunya, yakni karena adanya aksi damai 212 pada awal Desember 2018.
"Di konteks pemilih Muslim, memang mulai ada ijtima ulama dan penentuan Reuni 212 hingga ada imbauan Habib Rizieq, dan ini beberapa hal yang juga mempengaruhi," kata Rully. (ren)