- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menanggapi acara Munajat 212 yang baru dihelat kemarin malam. Ma'ruf mengingatkan, munajat ialah memanjatkan doa secara bersama, namun jangan disusupi agenda politik.
"Kalo munajatnya sih tidak masalah, yang penting jangan jadi kendaraan politik," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Jumat 22 Februari 2019.
Ma'ruf juga menyinggung acara itu turut diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia Jakarta. Ia mengingatkan, kepada siapapun untuk tidak menyeret organsiasi itu dalam politik praktis. Dia menegaskan, MUI bukanlah alat atau kendaraan politik.
"Dan jangan mempolitisasi MUI, saya ini ketum MUI, saya cawapres tapi saya tidak mau menggunakan MUI sebagai kendaraan politik saya. MUI biar independen, tidak boleh digunakan (sebagai alat politik), itu sudah menjadi kesepakatan," kata dia.
Soal penamaan 212, Ma'ruf menilai, hal itu seharusnya sudah selesai seiring proses hukum yang sudah dijalani Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ia tak ingin, penamaan gerakan itu selanjutnya menjadi agenda politik karena pada awal semangatnya adalah soal membela fatwa, dan itu sudah selesai lewat proses hukum.
"Yang penting jangan 212 dijadikan kendaraan politik, itu saja," katanya menegaskan. (mus)