Tiga Emak-Emak Ditangkap, BPN Minta Kubu 01 Juga Diproses

TKN Jokowi-Maruf hadir di lokasi debat capres
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA - Tiga perempuan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diamankan polisi karena dianggap menyudutkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Terkait hal itu, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempersilakan hukum ditegakkan asal tanpa pandang bulu.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Bagi kami yang paling penting hukum harus tegak bagi siapapun. Kalau itu misalnya memang ada semacam hoax fitnah yang disampaikan, maka hal yang sama bagi pendukung 01," kata Juru Bicara BPN, Pipin Sopian, ketika dikonfirmasi, Senin 25 Februari 2019.

Mengenai apakah tiga emak-emak itu adalah dari relawan Prabowo-Sandi, Pipin mengaku tak tahu. Dia menyebut pihaknya tak pernah mengarahkan untuk menyebarkan kampanye hitam.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Tentu tidak. Kami sejak awal mengatakan bahwa Prabowo-Sandi ingin menang berkah dan bermartabat. Tidak menghalalkan segala cara hukum yang menyebar hoax, menyampaikan data yang tidak benar," ujar Pipin.

Pihaknya juga telah menekankan kepada relawan apapun dari pendukung Prabowo-Sandi untuk tidak menyebarkan hoax. Dia juga meminta penegak hukum memproses hoax dari pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Kami ingin penegak hukum berlaku adil. Para pendukung 01 yang melakukan menyampaikan hoax dan black campaign pada 02 diproses secara hukum," tutur Pipin.

Diketahui dalam video yang beredar, para pelaku tersebut berbicara dalam bahasa Sunda saat kampanye door to door. Mereka meyakinkan warga bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis. Selain itu, ada juga video ibu-ibu yang ditolak warga saat berkampanye mendukung Jokowi.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024