Sekjen PDIP: Politik Pertanahan Jadi Kartu Ampuh Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto menilai selisih jauh elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf Amin 55,2 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 36 persen menunjukkan rakyat mampu membedakan mana kandidat yang hanya retorika dan yang konkrit. Apalagi Jokowi juga menggunakan politik pertanahan yang dianggap sebagai 'kartu ampuh.'

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Kebijakan politik pertanahan ternyata betul-betul menjadi kartu yang sangat ampuh yang menghubungkan seluruh pendukung dari Pak Prabowo dan Pak Sandi ke Pak Jokowi. Ini menghadirkan tanah untuk rakyat, sertifikasi tanah untuk rakyat tidak bisa diabaikan begitu saja karena inilah program yang selama ini dirindukan oleh masyarakat itu sendiri," kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan IX PDI Perjuangan di Lampung, Jumat 1 Maret 2019.

Menurut Hasto, selisih yang jauh itu dikarenakan pemilih sudah bisa menilai mana pasangan yang berkualitas dan mewakili rakyat. Ia mengklaim Jokowi memiliki kebijakan yang berpihak pada rakyat terkait sertifikasi tanah dan serangkaian program kesejahteraan. Termasuk politik pertanahan dengan membongkar ratusan hektare tanah milik Prabowo Subianto. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kami lihat setelah debat, rakyat memberikan apresiasi karena mampu membedakan mana yang retorika, mana yang mengakar di dalam kebijakan konkret," kata Hasto.

Untuk diketahui, Hasil survei Cyrus Network menunjukkan, elektabilitas capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Ammin sebesar 55,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 36,0 persen. Survei dilakukan pada 18 hingga 23 Januari 2019.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Habis debat pertama itu, dalam pertanyaan terbuka, keunggulan masih dimiliki pasangan Jokowi-Ma'ruf terhadap pesaingnya hampir 19,2 persen," kata Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi ditemui di Jakarta Pusat.

Sejumlah alasan diungkapkan responden ketika memilih Jokowi-Ma'ruf. Responden menganggap, Jokowi memiliki kinerja mumpuni selama memimpin Indonesia. Karena itu, para responden menginginkan pekerjaan Jokowi tetap dilanjutkan. "Alasannya berbagai macam, paling besar karena kinerja sebesar 22,3 persen," ungkap dia.

Survei ini dilakukan melalui metode wawancara tatap muka. Total 1.230 orang ditanyai dalam survei ini. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error sebesar tiga persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya