Prabowo: Saya Jarang Bicara dengan Elite, Lebih Baik sama Rakyat

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto ke Tasikmalaya, Jabar
Sumber :
  • Dok. Badan Pemenangan Nasional

VIVA – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku jika dirinya lebih senang langsung menyapa dan mendengar sendiri keluhan yang dihadapi rakyat. Cara ini dipilih Prabowo ketimbang bicara dengan elite.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

"Saya jarang berbicara dengan elite, karena itu saya memilih turun ke kabupaten-kabupaten, karena lebih baik saya berbicara kepada kalian, lebih baik saya memberi buku kepada kalian," kata Prabowo saat acara 'Sambung Rasa Menyapa Warga Kota Tasikmalaya', seperti disampaikan dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2019.

Dia menjelaskan, elite yang dimaksudnya adalah para pemangku kepentingan yang duduk di pemerintahan. Kata Prabowo, para elite saat ini banyak tidak peduli terhadap masa depan bangsa.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

"Mereka selalu memikirkan hanya kekayaan sendiri, dari keluarganya saja dan mereka tidak pernah memikirkan kalian semua," ujarnya.

Kemudian, Prabowo mengingatkan bila kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik. Ia menyinggung utang negara yang kian bertambah serta perekonomian masyarakat semakin sulit.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

Untuk itu, Prabowo meminta agar semua pihak karena masa depan Indonesia harus diselamatkan. Hal ini penting mengingat kekayaan negara banyak mengalir ke luar negeri.

Bagi dia, sistem perekonomian yang dianut Indonesia saat ini keliru. Ia pun ingin menggugah elite bangsa dari cendekiawan sampai elite politisi agar memahami kondisi persoalan bangsa.

"Saya ingin menyadarkan dan menggugah elite bangsa ini, para orang-orang pintar, para profesor, para guru besar, para politisi, para wartawan saya meyakinkan mereka suatu perkembangan bangsa yang membuat rakyat kita tidak akan sejahtera. Sistem perekonomian kita sekarang itu salah arah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya