Sindir 'Toko Sebelah', Titiek Soeharto: Kendala Kita Jelas Kurang Dana

Politisi Partai Berkarya yang juga puteri Presiden RI ke-2 Soeharto Titiek Hediati (tengah) mengacungkan dua jari bersama Tim Pemenangan Prabowo Sandi (TP-PAS) usai acara Konsolidasi di Serang, Banten
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengklaim tak ingin berkecil hati meski terkendala kekurangan dana dalam tahapan kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Anggota Dewan Pengarah BPN, Titiek Soeharto mengapresiasi keberadaan pendukung relawan yang militan.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Titiek merasakan hal ini saat kunjungan sekaligus kampanye ke daerah. Ia melihat cara relawan dari kalangan emak-emak yang memberikan dukungan menjadi nilai lebih.

"Saat saya berkunjung semuannya militan. Relawan-relawan Alhamdulillah kami sangat terharu. Mereka menginginkan sekali pak Prabowo dan Sandi memimpin bangsa ini," kata Titiek dalam pertemuan dengan relawan Prabowo-Sandi, di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 17 Maret 2019.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Dia menyebut relawan emak-emak ini bisa juga diperdayakan untuk pengawasan di tempat pemungutan suara atau TPS. Dia mengatakan kembali meski dana terbatas, namun dengan bantuan relawan militan seperti emak-emak maka bisa membantu memberikan bantuan dana.

"Kendala yang kita hadapi jelas kita kurang dana bahkan ada yang rela mangkas uang dapurnya untuk menyisihkan bagi kemenangan rakyat," tutur Titiek.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

Titiek membandingkan dengan kubu rival yang banyak ditopang pengusaha-pengusaha. Tapi, ia tak ingin patah semangat. Semengat dari relawan harus dipraktikan untuk mewujudkan perubahan Indonesia.

"Dibandingkan toko sebelah, banyak pengusaha yang mendukung. Tapi kita tidak berkecil hati karena relawan kita, apa lagi emak-emak dan milenial yang militan. Mereka semua ingin perubahan Indonesia lebih baik," katanya.

Terkait potensi kecurangan masif, ia pun sudah menginstruksikan relawan aktif. Misalnya, kata dia, dengan pengenalan dan memberikan pengawasan terhadap warga asing yang dicurigai masuk ke DPT.

"Ada orang asing enggak? Bisa bahasa Indonesia atau nyanyi lagu kebangsaan Indonesia tidak? Ini adalah penyusup. Mereka yang ikut pemilu di negeri ini adalah warga Indonesia bukan susupan-susupan. Makanya kenali," ujar Titiek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya