Dukung Prabowo-Sandi, Erwin Aksa Dipecat dari Pengurus Golkar

Politikus Golkar Erwin Aksa saat hadir debat cawapres bersama kubu BPN
Sumber :
  • Instagram Imelda Sari @isari68

VIVA – Partai Golkar mengambil tindakan terhadap kadernya Erwin Aksa, yang membelot karena mendukung pasangan 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Golkar mengambil keputusan bahwa Erwin diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

"Perlu kami sampaikan bahwa Partai Golkar mengambil keputusan memberhentikan saudara Erwin Aksa dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM," kata Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa 19 Maret 2019.

Menurut Ace, pemberhentian Erwin dari kepengurusan DPP ini sudah disetujui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto. Sebelum keputusan ini dibuat, Erwin juga telah berkomunikasi terlebih dahulu dengan Airlangga dan menyatakan ingin non-aktif dari kepengurusan partai.

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Ace menjelaskan pemberhentian Erwin ini menyesuaikan komitmen Golkar yang mendukung duet petahana Jokowi-Maruf Amin.

"Keputusan pemberhentian saudara Erwin Aksa dari jabatan struktural di DPP Partai Golkar dilakukan untuk menjaga marwah partai serta melaksanakan amanat Munaslub Partai Golkar pada 20 Desember 2017. Salah satu amanat Munaslub adalah dukungan Partai Golkar bagi Presiden Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019," tuturnya.

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Ace menyebutkan, Partai Golkar sudah menyiapkan sosok lain untuk menduduki jabatan yang ditinggal oleh Erwin. Pengganti Erwin adalah Andi Rukman Nurdin yang juga merupakan Politisi Partai Golkar.

"Saudara Andi Rukman ini adalah salah satu kader Partai Golkar juga yang saat ini menjadi Caleg DPR RI dari Partai Golkar, di Dapil DKI Jakarta 3," lanjut Ace.

Ace berharap, setelah Erwin, tidak ada lagi Kader Golkar yang membelot. Diharapkan seluruh kader patuh terhadap keputusan Partai.

"Setiap kader dan pimpinan partai di seluruh lndonesia wajib mengikuti dan menjalankan keputusan forum tertinggi tersebut dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati," ujarnya. (row)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya